Sabtu, 04 Desember 2021

JURNAL MINGGUAN KE 15 dan 16

OLEH : NOVI PUSPITASARI, S.Pd


MODEL 4 F



Minggu ini kami Calon guru penggerak belajar materi Coaching yaitu sebuah  pembinaan dengan cara berkomunikasi yang lebih banyak mendengar secara aktif serta bertanya untuk menggali lebih banyak serta memberikan umpan balik positif yang konstruktif dalam rangka menggali pencapaian potensi diri dari orang yang dituntunnya (coachee).

Yang sangat menarik bagi saya dalam pembelajaran coaching ini ialah kemampuan mendengar. Mengapa?
Karena untuk mendengar dan menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah. Dibutuhkan kesabaran dan kesadaran penuh  dalam prosesnya.

Akhirnya saya coba menerapkan kemampuan mendengar ini di hari Jum'at 3 Desember 2021 saat kegiatan Imtaq. 
Biasanya, untuk fokus mendengar ditengah keramaian itu tidaklah mudah. Siswa yang yasinan tentulah sangat banyak dan ramai. Disinilah saya mencoba menerapkan kemampuan mendengar. Alhamdulillah sebelumnya sudah belajar PSE (Pembelajaran sosial emosional) dengan 5 KSE nya sehingga saya bisa melatih kesadaran diri untuk fokus dengan menggunakan tehnik STOP.

Alhasil saya berhasil, saya mampu mendengar dengan baik ditengah keramaian. Sampai pada suara-suara yang volumenya kecil. 

lalu dihari sabtu 4 desember, Saya kembali mempraktekkan kemampuan mendengar ini pada saat mengobrol dengan teman yang baru masuk sekolah karna sakit. Biasanya saya cukup cerewet untuk berbicara tapi kali ini saya lebih banyak diam dan banyak mendengarkan. Sungguh ini tidak mudah bagi saya, sesekali saya kelepasan memotong pembicaraan dan untung nya saya kembali tersadar dengan kata " saya harus mendengarkan". Saya harus sabar menunggu kapan giliran yang tepat buat saya berbicara. Dari sini saya sadar " mereka hanya butuh didengar".

Satu lagi pengalaman saya tepatnya di Jum'at malam saya mencoba menghubungi rekan sejawat yang sedang ada masalah dengan rekan lainnya disekolah yang mengakibatkan dia memposting kata-kata yang emosional di medsos.  Menurut pengamatan saya, memang dalam 1 minggu ini dia lebih banyak diam dan puncaknya ialah sampai dia memposting kalimat yang menurut saya tidak baik. Karena ini menyangkut kebaikan bersama, saya harus melibatkan diri agar masalah ini cepat diselesaikan. Akhirnya saya memutuskan menelpon rekan sejawat saya. Saya ingat saya harus menggunakan tehnik coaching ini. Kami mengobrol lebih kurang 1 jaman. Pertama saya menyapa " apa kabar, lagi apa,  apakah saya menganggu waktunya?". dan dia menjawab "tidak". Saya kembali bertanya, "bisa kita mengobrol sebentar".dia pun menjawab "iya". 
"Saya lihat kamu banyak diam akhir-akhir ini, kenapa, apa ada masalah, apa bisa saya tahu?" Akhirnya dia mau terbuka, saya mendengar dengan baik curahan hatinya, merespon secara positif, menanyakan perasaan hatinya dan berempati, sampai kepada keputusan dia akan kembali kesekolah dan terbuka akan kekecewaannya kepada orang yang tepat dengan cara yang tepat. Alhasil pagi hari Sabtu, semua sudah kembali ceria. Saya lihat dia sudah tidak diam lagi. Alhamdulillah. Kepala sekolah pun memberi pembinaan dirapat sekolah bahwa kita harus menghargai apapun pekerjaan rekan sejawat kita. 

Untuk menjadi seorang coach dan melakukan proses coaching, seorang coach harus; 1. Siap, baik waktu dan kondisi diri. 2. Menghadirkan diri dengan penuh. 

Rabu, 15 Desember 2021, saya mencoba membantu teman untuk menjadi partner coaching-nya. Kita sama-sama belajar bagaimana agar menjadi coach yang baik secara bergantian. Tentunya dengan kasus yang tidak diketahui sebelumnya. Dari situ kita berlatih dan mengasah kemampuan coaching.  Dari situ saya sadar bahwa untuk menjadi coach kadang kita tidak bisa menahan diri untuk memberi arahan dan solusi kepada coachee, apalagi kalau coacheenya dalam keadaan bingung.

Yang selalu saya ingat saat melakukan proses coach ialah: 1. Gali potensi coachee dengan memberi pertanyaan-pertanyaan terbuka 2. Hindari memberi arahan dan solusi biarkan coachee yang menentukan langkah apa yang diyakini dan dikuasai untuk dilakukan 3. Buatlah pertanyaan yang bisa membuat coachee menuju pada rencana aksi dan komitmen untuk tanggung jawab kedepannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Masukannya

Waktu

Waktu berlalu Tinggalkan pedih perih Bila ingat kenangan lalu Tak menentu kemana hati melangkah  Tak terasa banyak hal yang sudah kulalui  B...