Sabtu, 18 Desember 2021

DIBALIK JENDELA , KARYA NOVI PUSPITASARI,S.Pd

Dibalik Jendela

Karya : Novi Puspitasari, S.Pd


Jika ada kursi yang berantakan, maka rapikan.
Dibalik pintu aku memandang mu
Melihat gelagat mu
Seperti itu kah kamu
Oh, aku baru tahu.

Kacamata ku cuma satu 
Itupun baru ku beli dengan uang suami ku
Aku tak punya apa-apa 
Untuk kau tunggu dibalik pintu dan jendela mu


Aku hanya punya Tuhan Ku
Tuhan Mu juga, mungkin?
Yang melihat ku dengan tulus
Tanpa mencurigai ku
Inilah aku 

Dibalik jendela 
Ku merapikan buku ku
Debu dikibas hingga bersih
Hingga nyaman rumah ku
Kau pun betah bertamu

Dibalik jendela aku tidak tidur
Aku mendengar keluh mu
Seberapa mampu aku menata meja ku

Dibalik jendela akupun tidak bisu
Aku hanya terdiam oleh suara gerak kaki
Yang kukenali suara kaki mu
Yang ingin mengambil meja ku.

Dibalik jendela 
Aku tengah mencoba
Menata sedikit hati ku
Sedemikian kah kamu memandang nilai diri ku

Dibalik jendela 
Aku menyadari
Bahwa aku harus punya banyak kesabaran
Bukan hanya untuk menangkap nyamuk pengganggu 
Tapi juga untuk menyingkirkan suara bising yang tidak perlu.

Jika kamu punya seribu prajurit mu
Maka aku hanya punya satu Tuhan Ku

Jika kamu datang dengan niat baik mu
Maka kau adalah guru ku

Namu jika kau datang dengan niat buruk mu
Maka aku adalah pisau bagi mu.

Aku akan melindungi apa yang bisa kulindungi 
Melebihi ku melindungi nyawa ku
Tapi jika kau merendahkan diri ku
Maka aku akan menusuk mu dengan lidah ku.

Rabu, 15 Desember 2021

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3. COACHING

 


KONEKSI ANTAR MATERI 


A. Guru Sebagai Penuntun 

              Menurut Ki.Hadjar Dewantara, Guru adalah penuntun yang menuntun tumbuh kembang siswa didik kearah kodratnya masing-masing (Sistem among). Penuntun siswa berdasarkan kodrat iradatnya tapi tetap dengan tidak melupakan segala keadaan yang ada disekitarnya. keadaan disini adalah situasi dan kondisi lingkungan dimana siswa itu tumbuh dan berkembang. 

Lingkungan tempat siswa tinggal, belajar dan bermasyarakat, haruslah tempat yang layak bagi anak itu tumbuh dan berkembang, mengapa? karna dengan tersedianya lingkungan  dan budaya positif yang layak, maka proses menuntun anak akan terasa mudah dan sukses.

Guru adalah layaknya orangtua yang akan selalu menuntun anaknya ke arah yang tepat dan benar. Orangtua akan selalu memastikan bahwa anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Peran Guru Sebagai Penuntun

Peran guru sebagai penuntun bagaikan laksana pelita ditengah kegelapan. Yang akan selalu mengarahkan murid kearah kebaikan dan menjauhkan mereka dari kebathilan, menjelaskan apa yang masih rancu agar menjadi jelas. 

B. Guru Sebagai Coach

Peran guru sebagai coach 

Guru adalah profesi yang dijalankan secara profesional, guru tidak hanya mengisi otak siswa dengan ilmu pengetahuan tapi juga mengisi hati dengan santapan rohani keagamaan dan memaksimalkan kinerja otak dan hati agar mampu membangun interaksi sosial dalam lingkup kecil keluarga maupun lingkup yang lebih luas lagi yaitu kemasyarakatan. Kita tentu tidak lupa bahwa sebagai makhluk sosial kita pasti akan membutuhkan orang lain dalam membantu agar tetap bertahan dan hidup. Disinilah peran guru sebagai coach, dimana guru ada untuk membantu siswa agar bisa secara mandiri dan mampu menyelesaikan masalahnya dengan menggunakan kemampuannya sendiri. Coach tidak mengarahkan siswa dengan memberikan solusi tapi coach ada semata-mata untuk menggali kemampuan siswa agar mempunyai solusi sendiri berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki.

Adapun peran guru sebagai coach yaitu bagaimana coach dapat menggali potensi siswa agar siswa dapat memutuskan sendiri solusi terbaik yang mereka miliki berdasarkan kemampuan mereka sendiri.

PSE dan Coaching 

Pembelajaran Sosial Emosional hadir untuk memberikan keseimbangan pada individu agar mampu mengembangkan kompetensi diri untuk dapat menjadi sukses. Di Pembelajaran Sosial Emosional diharapkan siswa dapat memiliki kesadaran diri dan mengenal emosinya, melatih pengelolaan diri agar fokus pada tujuan, memiliki empati terhadap sesama, membangun relasi untuk bisa bekerja sama serta mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab. lalu apa korelasinya dengan coaching, coaching sifatnya lebih personal (dekat antara guru dan siswa) dan dilakukan dalam durasi waktu tertentu. Coaching dilakukan disaat anak mendapatkan hambatan dan masalah dalam pembelajaran maupun segala sesuatu yang menghambat potensi siswa berkembang. Dengan adanya Coaching diharapkan guru mampu menggali seluruh potensi siswa baik yang nampak ataupun yang tersembunyi dan tidak disadari siswa. Sedangkan PSE sendiri adalah lebih kearah membangun karakter emosi sosial anak. 

Diferensiasi dan Coaching 

Pembelajaran berdiferensiasi adalah bagaimana guru dapat mengoptimalkan pembelajaran dengan cara  memetakan kebutuhan belajar siswa. Baik kesiapan belajar, minat dan gaya belajar siswa. Memfasilitasi keberagamanan siswa agar dapat belajar sesuai dengan kemampuan awal mereka dan kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan siswa. Di Pembelajaran berdiferensiasi kebutuhan belajar siswa diobservasi oleh guru dari berbagai sisi baik saat proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran. Sedangkan Coaching hanya dilakukan disaat-saat tertentu saja disaat anak membutuhkan bantuan akan hambatan yang menghalangi kemajuan mereka akan pembelajaran. Tapi dengan kita mengenali siswa secara baik melalui pemetaan kebutuhan belajar siswa maka kita dapat dengan mudah mengidentifikasi siswa saat melakukan proses coaching, sehingga guru mampu memberi pertanyaan-pertanyaan yang tepat sehingga mampu menggali potensi siswa dengan lebih dalam lagi.

C. Apa itu Coaching

Pergertian Coaching 

Coach dalam Kamus Bahasa Inggris memiliki makna sebagai pelatih sedangkan coaching menurut, Whitemore (2018:14) adalah merupakan kegiatan pembinaan yang membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja mereka sendiri, yang membantu mereka untuk belajar daripada mengajar mereka. Cakupan dari coaching meliputi: 1) Mengakses potensial 2) Memfasilitasi individu untuk membuat perubahan yang diperlukan 3) Memaksimalkan kinerja 4) Membantu orang memperoleh ketrampilan dan mengembangkan 5) Menggunakan teknik komunikasi khusus.

Keterampilan Yang Harus Dimiliki Seorang Coach

Keterampilan yang utama dimiliki oleh seorang Coach ialah; 

1. Keterampilan Mendengarkan.

2. Keterampilan bertanya

   Adapun mengapa harus keterampilan mendengarkan terlebih dahulu baru kemampuan bertanya? Karna dengan kita mampu mendengarkan secara baik maka seorang coach akan mampu memberikan pertanyaan yang tepat dan benar. Bayangkan jika seorang coach tidak mendengar apa yang disampaikan oleh maka coach tidak akan mampu memberi respon ataupun solusi yang tepat. 

Apakah mendengar itu berbeda dengan mendengarkan? 

Perbedaan mendengar dan mendengarkan

Mendengar adalah proses pasif, tidak disengaja, merupakan respon fisiologis yang melibatkan persepsi kita tentang suara dan tidak memerlukan perhatian. Sedangkan mendengarkan ialah proses aktif dan disengaja yang melibatkan pemahaman kata-kata dan suara yang kita dengar.  Kita dapat mengembangkan respon emosional terhadap apa yang kita dengar.

Mendegarkan dalam proses Coaching ialah mendegarkan aktif yang artinya mendengar dengan maksud memahami sehingga diharapkan mampu merespon dengan sangat baik dan tepat.

Kemampuan selanjutnya ialah kemampuan bertanya. Setelah coach mampu menghadirkan dirinya secara utuh dan fokus terhadap tujuan coachee maka coach harus mampu membuat pertanyaan-pertanyaan yang mampu menggali potensi coachee dengan sangat baik.

Kapan Saat Yang Tepat Untuk Coaching

Saat yang tepat untuk coaching adalah dimana disaat coach dan coachee sudah merasa siap. Siap dalam artian seperti coachnya tidak dalam keadaan lapar atau banyak pekerjaan dan coachee juga sudah siap untuk berbagi permasalahannya dengan coach. Yang harus diingat dalam proses coaching yaitu kita harus menghadirkan diri kita secara utuh sehingga respon yang kita berikan juga tepat.


 

  • Oleh Novi Puspitasari, S.Pd

Sabtu, 04 Desember 2021

JURNAL MINGGUAN KE 15 dan 16

OLEH : NOVI PUSPITASARI, S.Pd


MODEL 4 F



Minggu ini kami Calon guru penggerak belajar materi Coaching yaitu sebuah  pembinaan dengan cara berkomunikasi yang lebih banyak mendengar secara aktif serta bertanya untuk menggali lebih banyak serta memberikan umpan balik positif yang konstruktif dalam rangka menggali pencapaian potensi diri dari orang yang dituntunnya (coachee).

Yang sangat menarik bagi saya dalam pembelajaran coaching ini ialah kemampuan mendengar. Mengapa?
Karena untuk mendengar dan menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah. Dibutuhkan kesabaran dan kesadaran penuh  dalam prosesnya.

Akhirnya saya coba menerapkan kemampuan mendengar ini di hari Jum'at 3 Desember 2021 saat kegiatan Imtaq. 
Biasanya, untuk fokus mendengar ditengah keramaian itu tidaklah mudah. Siswa yang yasinan tentulah sangat banyak dan ramai. Disinilah saya mencoba menerapkan kemampuan mendengar. Alhamdulillah sebelumnya sudah belajar PSE (Pembelajaran sosial emosional) dengan 5 KSE nya sehingga saya bisa melatih kesadaran diri untuk fokus dengan menggunakan tehnik STOP.

Alhasil saya berhasil, saya mampu mendengar dengan baik ditengah keramaian. Sampai pada suara-suara yang volumenya kecil. 

lalu dihari sabtu 4 desember, Saya kembali mempraktekkan kemampuan mendengar ini pada saat mengobrol dengan teman yang baru masuk sekolah karna sakit. Biasanya saya cukup cerewet untuk berbicara tapi kali ini saya lebih banyak diam dan banyak mendengarkan. Sungguh ini tidak mudah bagi saya, sesekali saya kelepasan memotong pembicaraan dan untung nya saya kembali tersadar dengan kata " saya harus mendengarkan". Saya harus sabar menunggu kapan giliran yang tepat buat saya berbicara. Dari sini saya sadar " mereka hanya butuh didengar".

Satu lagi pengalaman saya tepatnya di Jum'at malam saya mencoba menghubungi rekan sejawat yang sedang ada masalah dengan rekan lainnya disekolah yang mengakibatkan dia memposting kata-kata yang emosional di medsos.  Menurut pengamatan saya, memang dalam 1 minggu ini dia lebih banyak diam dan puncaknya ialah sampai dia memposting kalimat yang menurut saya tidak baik. Karena ini menyangkut kebaikan bersama, saya harus melibatkan diri agar masalah ini cepat diselesaikan. Akhirnya saya memutuskan menelpon rekan sejawat saya. Saya ingat saya harus menggunakan tehnik coaching ini. Kami mengobrol lebih kurang 1 jaman. Pertama saya menyapa " apa kabar, lagi apa,  apakah saya menganggu waktunya?". dan dia menjawab "tidak". Saya kembali bertanya, "bisa kita mengobrol sebentar".dia pun menjawab "iya". 
"Saya lihat kamu banyak diam akhir-akhir ini, kenapa, apa ada masalah, apa bisa saya tahu?" Akhirnya dia mau terbuka, saya mendengar dengan baik curahan hatinya, merespon secara positif, menanyakan perasaan hatinya dan berempati, sampai kepada keputusan dia akan kembali kesekolah dan terbuka akan kekecewaannya kepada orang yang tepat dengan cara yang tepat. Alhasil pagi hari Sabtu, semua sudah kembali ceria. Saya lihat dia sudah tidak diam lagi. Alhamdulillah. Kepala sekolah pun memberi pembinaan dirapat sekolah bahwa kita harus menghargai apapun pekerjaan rekan sejawat kita. 

Untuk menjadi seorang coach dan melakukan proses coaching, seorang coach harus; 1. Siap, baik waktu dan kondisi diri. 2. Menghadirkan diri dengan penuh. 

Rabu, 15 Desember 2021, saya mencoba membantu teman untuk menjadi partner coaching-nya. Kita sama-sama belajar bagaimana agar menjadi coach yang baik secara bergantian. Tentunya dengan kasus yang tidak diketahui sebelumnya. Dari situ kita berlatih dan mengasah kemampuan coaching.  Dari situ saya sadar bahwa untuk menjadi coach kadang kita tidak bisa menahan diri untuk memberi arahan dan solusi kepada coachee, apalagi kalau coacheenya dalam keadaan bingung.

Yang selalu saya ingat saat melakukan proses coach ialah: 1. Gali potensi coachee dengan memberi pertanyaan-pertanyaan terbuka 2. Hindari memberi arahan dan solusi biarkan coachee yang menentukan langkah apa yang diyakini dan dikuasai untuk dilakukan 3. Buatlah pertanyaan yang bisa membuat coachee menuju pada rencana aksi dan komitmen untuk tanggung jawab kedepannya.

PTK Hasil Penelitian Dalam Proses Pembelajaran.

 Ini Adalah Contoh PTK yang Saya teliti untuk menjadi panduan Buat teman-teman menyusun PTK
semoga membantu.

Oleh : NOVI PUSPITASARI, S.Pd

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar siswa melalui Media Power Point pada Mata Pelajaran IPA Materi Daur Hidup Hewan kelas IV SDN 55 Dara Kota Bima

Tahun Pelajaran 2019/2020

ABSTRAK

 

Tujuan PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) adalah kegiatan tolak ukur untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh guru. Oleh karena itu, guru yang tidak dapat menemukan masalah CAR sungguh ironis. PTK ini mempelajari tentang bagaimana meningkatkan Prestasi belajar siswa kelas IV pada Mata Pelajaran IPA melalui media power point.  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ialah   Bagaimanakah  penggunaan media power point dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi daur hidup hewan  siswa kelas IV di SDN 55 Dara Kota Bima.?” Adapun tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui dengan penggunaan Media Power Point  pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 55 Dara  Kota Bima. Adapun sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV B pada SDN 55 Dara Kota Bima sebanyak 33 siswa. Peneliti menggunakan beberapa tes yang dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari empat tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Era digital berkembang dengan sangat pesat, persaingan  dalam setiap lini dapat tergambar jelas melalui media elektronik yang dapat dengan mudah diakses hanya dengan sebuah jaringan Internet, klik dengan jari melalui benda kecil yang bernama handphone seolah dunia berada dalam genggaman . Dunia pendidikan dewasa ini telah mengikuti alur perkembangan zaman terbukti  dengan mulai berkembang dengan pesatnya penggunaan media belajar online lewat aplikasi ruang guru , google web, maupun blok – blok bebas yang berisi beragam informasi mengenai pendidikan  , tapi walaupun begitu pembelajaran konvensional masih sangat berperan penting dalam pembentukan karakter siswa didik, pengenalan interaksi sosial dan keteladanan melalui pembiasaan yang bisa dialami maupun dirasakan langsung oleh siswa. Tapi jika pembelajaran konvensional dan modern di satukan dengan formula yang tepat  yaitu tersedianya media pembelajaran yang lebih menarik dalam dunia IT serta didukung oleh kemampuan pendidik yang menguasai IT , penulis merasa sangat yakin pembelajaran yang bermutu bisa ditampilkan serta prestasi belajar siswa bisa lebih meningkat, tapi jika pendidik kurang menguasai IT apalagi di era yang serba canggih ini penulis merasa yakin pengajaran kita akan tertinggal jauh dari bangsa – bangsa lain. Pemilihan media yang tepat sangat membantu pendidik dalam mengefektifkan pengajaran dikelas sehingga tujuan pembelajaran lebih mudah  tercapai. Penggunaan media yang lebih berfariatif sangat membantu dalam meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar sehingga mereka tidak mudah bosan dan tertarik untuk lebih mengenal dengan cara bertanya . Pemilihan media yang bisa melibatkan seluruh panca indra.

Dalam menjawab pertanyaan seputar permasalahan pembelajaran selama ini peneliti beruapaya membuat PTK dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar siswa melalui Media Power Point pada Mata Pelajaran IPA Materi Daur Hidup hewan kelas IV  SDN 55 Dara Kota . belajar IPA berarti kita belajar tentang semesta alam beserta isinya, menemukan penemuan – penemuan baru dalam bidang sains yang sangat bermanfaat untuk manusia . Ilmu pengetahuan Alam memiliki tiga cabang ilmu diantaranya yaitu biologi,fisika dan kimia. Dan untuk penerapan di SD masih berupa konsep – konsep IPA dasar  yaitu pengenalan materi secara umum , padahal apabila diperhatikan baik – baik jika seorang pendidik tidak memahami konsep – konsep dasar dalam pengajaran IPA  bisa mengakibatkan kurangnya minat siswa pada  mata pelajaran ini padahal  mata pelajaran ini sangat dekat dengan kehidupan dan keseharian mereka , kurangnya minat ini berimbas pada rendahnya prestasi belajar siswa dalam  materi daur hidup hewan dikelas IV SDN 55 Dara Kota Bima.

Melalui penelitian ini penulis mencoba berusaha   menggunakan media power point dalam meningkatkan prestasi belajar dan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA  di SDN 55 Dara Kota Bima .

Peningkatan kualitas pembelajaran dikelas sangat diharapkan , menurut mulyasa (2002: 101) kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dikatakan berhasil apabila setidaknya 75% peserta didik terlibat aktif , baik secara fisik,mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil , proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila tejadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak – tidaknya sebagian besar (75%).

Untuk meningkatkan hasil pembelajaran dan prestasi belajar siswa  dalam pembelajaran IPA terutama materi daur hidup hewan peneliti mencoba menggunakan media pembelajaran yang lebih mengekfektifkan pembelajaran sehingga mempermudah siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan  yaitu pemilihan media power point yang mana pemilihan media ini dirasa tepat untuk mengajarkan materi daur hidup hewan karna siswa didik dapat melibatkan audio visual nya secara bersamaan

Penulis  sangat berharap prestasi belajar siswa dapat meningkat serta rasa suka siswa didik terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini bisa bertambah .

Sehingga dikemudian hari akan lahirlah generasi penemu – penemu baru dengan segudang ide briliannya yang berguna untuk kemaslahatan hidup orang banyak,

B.    Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan diatas terdapat beberapa masalah yang kami temukan diantaranya ialah ;

1.     Penggunaan media pembelajaran yang kurang berfariasi

2.     Rendahnya prestasi  belajar siswa

3.     Rendahnya minat belajar IPA

4.     Tidak adanya siswa yang bertanya

5.     Metode pembelajaran yang monoton

C.    Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas penulis mencoba memfokuskan pada masalah rendahnya prestasi belajar siswa  mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan kelas IVB  SDN 55 Dara Kota Bima

D.    Perumusan Masalah

Sesuai dengan uraian diatas , maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah  penggunaan media power point dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi daur hidup hewan siswa kelas IVB di SDN 55 Dara Kota Bima”.

E.    Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui dengan penggunaan Media Power Point  pada mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IVB SDN 55 Dara  Kota Bima

F.     Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain :

1. Bagi guru sebagai peneliti Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi guru untuk memperoleh pengalaman penelitian tindakan kelas di kelas IVB SDN 55 Dara Kota Bima khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPA.

2. Bagi Siswa tindakan yang diberikan dalam dua siklus dapat bermanfaat bagi siswa untuk memberikan latihan/pengalaman baru untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Bagi Guru lain Hasil PTK dapat bermanfaat bagi guru lain yang memiliki masalah yang sama/serupa sebagai input atau masukan untuk melakukan pemecahan masalah kelas disekolah lain dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran interaktif.

4. Bagi Kepala Sekolah Hasil PTK ini dapat digunakan sebagai masukan atau informasi untuk meningkatkan kualitas proses atau hasil pembelajaran dikelas dengan menghimbau kepada guru untuk melakukan PTK.

G. Hipotesis

Dengan penerapan media pembelajaran Power Point dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi daur hidup hewan pada  siswa kelas 4b SDN 55 Dara Kota Bima

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A.    Kerangka Teori

1.     a. Media

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah berarti “tengah”,“perantara” atau pengantar”. Dalam bahasa Arab  media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. (Arsyad,2000)

Media merupakan suatu wadah atau sarana dalam menyampaikan suatu informasi dari pengirim kepada penerima. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. (Latuheru.Media Pembelajaran Dalam proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta:Depdikbud.1988.Hlm 11)

 

b. Media Pembelajaran

secara lebih khusus pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat –alat grafis ,photografis atau elektronis untk menangkap , memproses , dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. (Arsyad,2000)

Menurut Briggs (1977)  Media Pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, vidio dan sebagainya.

Menurut National Education Association (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

 

c. Jenis – Jenis  Media Pembelajaran

 Menurut Anderson (1976) media terdiri dari :

1.   Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll

2.   Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.

3.   Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti: film bersuara, video televisi, sound slide.

4.   Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lenfkap, seperti : animasi, Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer

5.   Media Realita : yaitu media nyata yang ada dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti: binatang , spesimen, herbarium dll

 

Menurut Rudy Brets, ada 7 (Tujuh) klasifikasi media, yaitu :

1.     Media audio visual gerak , seperti : Film bersuara, film pada televisi, Televisi dan animasi

2.     Media Audio visual diam, seperti : slide

3.     Audio semi gerak, seperti tulisan bergerak bersuara

4.     Media visual bergerak, seperti film bisu

5.     Media visual diam, seperti slide bisu, halaman cetak, foto

6.     Media Audio, seperti : radio, telepon, pita audio

7.     Media cetak, seperti : buku , modul.

2.     MS.Power Point

Menurut suyanto (2015: 1) menyatakan bahwa,”Microsoft office Power Point adalah aplikasi yang memungkinkan untuk dapat merancang dan mebuat presentasi secara mudah , cepat , serta dengan tampilan ynag menarik, dan profesional”.

 Aplikasi power pont ini pertama kali dikembangkan oleh Bob gaskins dan Dennis Austin sebagai presenter umtuk perusahaan bernama Forethought,Inc yang kemudian mereka rubah namanya menjadi power point.

Media Power Point merupakan suatu software  yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentase yang efektif, profesional, dan juga mudah. Power point akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya karna power point akan membantu dalam pembuatan slide, outline presentase, presentase elektronika, menampilkan slide yang dinamis , clip art yang menarik, yang semua itu mudah ditampilkan dilayar monitor komputer.

 Media pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu sarana atau alat bantu untuk menyampaikan pesan ataupun informasi agar dapat diterima dengan baik bahkan bisa lebih menarik. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan sangat berpengaruh dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran secara lebih  optimal. Pemilihan media Power Point oleh penulis tidak lain ingin mencoba menampilkan sesuatu yang menarik perhatian siswa, menunjukkan bahwa dunia pendidikan semakin hari semakin berkembang serta manusia yang dituntut untuk selalu siap mengikuti perkembangan zaman yang kian hari makin maju. Penggunaan media power point ini penulis terapkan pada pembelajaran IPA, adapun langkah – langkah yang penulis siapkan antara lain :

1.    Persiapan  media presentasi dengan microsoft power point

a.    Penentuan topik materi yang akan disampaikan

b.   Mempersempit materi pembelajaran menjadi beberapa materi pokok

c.    Membuat kerangka utama materi pembelajaran

2.    Membuat media pembelajaran dengan microsoft Power Point

3.    Technik penyampaian materi pembelajaran

4.    Penilaian

3.     Cara Membuat Media Pembelajaran Dengan Power Point

“ Materi Daur Hidup Hewan”

1.     Pertama – tama kita nyalakan dulu  laptop. Komputer

2.     Kemudian buka aplikasi Microsoft Power Point yang ada di layar menu

3.     Kemudia kita Blankan power pointnya untuk tampilan Lay out

4.     Ctrl D untuk menduplikat slide

5.     Ctrl A kemudian Del untuk mengosongkan slide agar kita bisa membuat background sesuai dengan kemauan kita (sesuai materi pengajaran)

6.     Pilih Insert dan buka picture untuk memilih gambar tampilan background slide pertama

7.     Slide pertama kita buat untuk judul materi yang akan kita ajarkan “Daur Hidup Hewan” lalu pilih gambar yang diinginkan dengan cara tekan tombol  Ctrl lalu pilih gambar yang diinginkan Ctrl  X untuk meng Cut (potong) gambar dan Ctrl V untuk mempaste gambar lalu atur ukuran gambar sesuai kebutuhan.

8.     Untuk penulisan judul kita pilih Insert kemudian pilih Shapes misalnya bentuk kotak dan untuk merubah warna pilih Format kemudian pilih warna yang kita inginkan lalu kita bisa atur transparansinya dengan memilih format Shapes

9.     Tulis judul dan pilh font sesuai dengan kebutuhan misalnya arial black dengan ukuran 24 dengan ketebalan (Bold)

10.  Pada format pilih text box untuk mulai menulis judul dan materi  apapun yang kita inginkan dan kita bisa atur besar kecilnya.

11.  Pilih picture untuk memasukkan gambar – gambar yang kita inginkan, dan kita juga bisa memilih di folder yang telah kita sediakan mengenai materi yang akan kita ajarkan

12.  Untuk slide kedua diisi dengan materi yang akan kita bahas, materi bisa kita sajikan dalam bentuk gambar maupun tulisan dan bisa juga dalam bentuk audio visual

13.  Slide ketiga untuk soal – soal yang akan kita tes kan kepada siswa

14.  Slide  ke empat bisa diisi dengan vidio maupun biodata kita

15.  Dan kebutuhan slide disesuiakan dengan kebutuhan pengajaran.

4.     Hasil Belajar

Hasil belajar ialah menurut Djamarah dan Zain “2006” hasil belajar ialah apa yang diperoleh siswa setelah melakukan aktifitas belajar

 

 Menurut  Hamalik “2008” hasil belajar ialah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

Hasil belajar dalam proses pembelajaran pada materi yang sama , pembelajaran yang sama tapi dalam hal ini menggunakan media pembelajaran yang berbeda  kemungkinan akan menghasilkan 1. Hasil yang sama 2. Hasil yang berbeda. Dalam hal ini penulis melakukan 2 siklus pembelajaran yang mana pada pembelajaran awal penulis hanya menggunakan media papan (White Board) untuk menggambar dan ceramah untuk menjelaskan materi pembelajaran sedangkan pada siklus selanjutnya menggunakan media power point yang ditampilkan dengan slide dari laptop.  Dengan penggunaan media yang berbeda ini penulis ingin mengetahui hasil belajar siswa  yang mana apakah mengalami peningkatan, penurunan ataupun tetap.

5.     . Prestasi Belajar Siswa

5.1.Pengertian  Prestasi Belajar

            Prestasi belajar berasal dari kata `prestasi` dan `belajar’ prestasi berarti hasil yang telah dicapai  ( Depdikbud, 1995 ). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu ( Depdikbud, 1995 ). Jadi yang dimaksud prestasi belajar disini adalah hasil yang dicapai individu setelah melakukan aktivitas / kegiatan secara sadar dan menghasilkan perubahan tingkah laku.

           Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran. Sedangkan, Sudjana (1990) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki siswa, yang ditunjukkan melalui perubahan tingkah laku (behavioral change), setalah ia mengalami pengalaman belajar. Wujud perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu, misalnya: dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, atau dari tidak memahami menjadi memahami. Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh tercapainya hasil belajar yang optimal. Wujud pencapaian hasil belajar siswa lazimnya dinyatakan dengan nilai prestasi belajar, salah satunya adalah nilai ulangan harian. Sesuai dengan nama atau istilahnya, nilai ini diperoleh siswa setelah pelaksanaan suatu ulangan harian.

B.    Kerangka Berpikir

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu pelajaran yang penting didalam pengajaran . tidak berbeda dengan pembelajaran yang lain, pembelajaran pada tingkat SD pemahaman konsep pelajaran Ilmu pengetahuan Alam lebih banyak ditekankan.

Pemahaman siswa akan mata pelajaran IPA masih sangat kurang , ini tergambar dari nilai ulangan harian dan Mid Semester siswa masih jauh dari kriteria ketuntasan minimal ( KKM)  IPA yaitu 70 , dimana Kelas IV B dengan jumlah siswa 33 orang, yang mana 8 orang siswa memperoleh nilai diatas 70 , 13 orang yang mendapatkan nilai 70 dan 12 orang mendapatkan nilai dibawah  70, hal ini tentu masih jauh dari ketuntasan, dan hal ini  merupakan tugas pendidik untuk mencari tahu apa penyebab dari masih rendahnya nilai hasil belajar siswa ini dan mencoba membuat terobosan baru dalam pengajaran.

Dengan memperhatikan kondisi masih adanya  nilai siswa yang dibawah KKM, penulis mencoba menganalisa hal – hal apa sajakah yang harus diperbaiki untuk dilakukan guna meningkatkan prestasi belajar siswa, adapun yang penulis coba lakukan ialah :

1.     Mencoba menggunakan media power point pengganti media gambar sebelumnya, yang mungkin kurang menarik dari segi visual.

2.     Mempersiapkan materi pembelajaran lebih matang lagi dan  berpusat pada siswa (Student Oriented)

3.     Lebih mengkreatifkan lagi pembelajaran media power point dengan mengkombinasikannya dengan audio visual tapi tetap dalam konteks power point itu sendiri.

Dalam penggunaan power point ini ada beberapa hal yang penulis persiapkan yaitu :

1.     RRP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )

2.     Mempersiapkan materi pembelajaran dalam bentuk power point

3.     Memfokuskan pembelajaran pada tujuan pembelajaran

4.     Memberikan penguatan – penguatan materi dengan dibantu oleh vidio suara bergambar , vidio animasi daur hidup hewan

5.     Melibatkan siswa untuk bertanya jawab saat pembelajaran berlangsung

6.     Melakukan proses diskusi

7.     Penyampaian hasil diskusi didepan kelas

8.     Kelompok lain memberikan tanggapan

9.     Siswa menarik kesimpulan dengan dibantu oleh guru.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

SETTING  PENELITIAN

 

A.    Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini ialah SDN 55 Dara Kota Bima

 

B.    Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini selama 2 siklus , yang tiap siklus terdiri dari 2 kali pembelajaran yaitu siklus pertama  tanggal 05 September dan 07 September 2019  dan siklus kedua yaitu pada tanggal 12 september dan 14 September 2019, dengan alokasi waktu 3 x 35 menit untuk tiap kali pertemuan.

 

C.     Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan 4 tahapan kegiatan sebagai berikut   

a. Tahap Perencanaan (Planning)

b.Tahap Melakukan Tindakan (Action)

c. Tahap Mengamati (observation)

d.Tahap refleksi (Reflection)

 

D.     Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua Instrumen penelitian yaitu lembar observasi yang diisi pada saat melakukan dan mengamati proses pembelajaran dan pemberian beberapa soal tes untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

 

E.    Tekhnik Analisis Data

Menganalisis data penelitian merupakan suatu langkah yang sangat penting. Untuk dapat melakukan analisis data dengan benar, maka jenis data penelitian harus dipahami (Riyanto.2001:95). Dalam penelitian ini, jenis data yang dibutuhkan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa motivasi belajar siswa yang meningkat, desain pembelajaran guru, proses pembelajaran termaksud penggunaan media, metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran. Sedangkan data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa. Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mendapat gambaran yang jelas tentang peningkatan prestasi belajar siswa kelas IVB pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media power point.

 

3.4.1. Analisis hasil Belajar  menggunakan rata-rata

a. Nilai rata-rata siswa siklus 1

 

    

           

b. Nilai rata-rata siswa siklus 2

Dimana :

X = skor rata-rata

N = banyak sampel

∑X = total jumlah skor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL DAN  PEMBAHASAN

 

Pada bab ini akan disajikan secara berturut – turut mengenai laporan hasil penelitian tentang upaya peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunaka media power point (Microsoft Power Point) yang dilakukan didalamnya meliputi hasil penelitian mulai dari tindakan pada siklus I dan siklus II, pembahasan hasil penelitian, serta keterbatasan dalam melakukan penelitian ini

 

A.            Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian ini , akan dijelaskan secara rinci mengenai pelaksanaan  kegiatan penelitian  yang direncanakan dengan tindakan sebanyak 2 siklus. Setiap siklus akan diawali dengan beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahapan tersebut meliputi beberapa hal yaitu perencanaan sebelum tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan langkah yang terakhir ialah refleksi.

I.  Siklus I (Satu)

Pada siklus I , ada empat tahapan yang harus dilalui . adapun tahapan tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a.      Perencanaan Penelitian

Pada tahap perencanaan ini peneliti terlebih dahulu menentukan materi  pokok pembahasan , merancang pembelajaran melalui RPP, membuat LKS untuk memfasilitasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan merancang pembelajaran dengan media power point, menyiapkan instrumen tes yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yang mengacu pada pokok bahasan pada setiap pertemuan.

Dalam penelitian tindakan kelas ini instrumen yang digunakan adalah observasi / pengamatan untuk guru, tes hasil belajar, lembar observasi digunakan oleh kolaborator untuk mengamati guru pada saat pelaksanaan KBM. tes diberikan kepada siswa pada siklus I dan siklus II untuk mengukur prestasi belajar siswa terhadap pelajaran IPA. Sedangkan catatan lapangan dilaksanakan pada saat KBM sedang berlangsung dengan harapan dapat memperoleh beberapa temuan / data tentang kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. kemandirian, kerjasama atau gotong royong dan meningkatkan minat pada pelajaran (Nursid Sumaatmadja, 1996). Dengan demikian diharapkan melalui media power point ini dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas 4 SDN 55 Dara Kota Bima

b.     Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan siklus I  terbagi menjadi dua kali pertemuan, yang mana pada masing – masing pertemuan berlangsung selama 3 x 35 menit. Secara rinci pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut:

1.     Pertemuan pertama 05 September 2019

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus I berlangsung selama 3 x 35 menit dengan peneliti bertindak sebagai guru dan guru mata pelajaran bertindak sebagai pengamat aktif (observer). Mula – mula guru membuaka pelajaran dengan membawa salam,menanyakan kehadiran siswa, berdoa bersama , memberi motivasi kepada siswa dengan tepuk semangat ataupun bernyanyi bersama, setelah itu appersepsi awal, memenejemen kelas agar teratur dan tertib selama proses pembelajaran berlangsung. Guru mengatur posisi duduk siswa dan menempatkan siswa yang memiliki kebutuhan khusus sesuia dengan psikis dan fisik anak. Siswa yang kurang dapat melihat dan mendengar denga baik ditempatkan dibangku depan agar memudahkan mereka menerima pelajaran.

        Setelah menata ruangan dengan baik guru menyampaikan tujuan pembelajarannya pada pertemuan pertama ini  yaitu tentang apa itu siklus hidup  dan apa manfaat dari siklus atau daur hidup itu sendiri, klasifikasi daur hidup dan hewan – hewan yang mengalami proses daur hidup hewan, yang diharapkan setelah pembelajaran ini ialah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Tindakan selanjutnya siswa ditunjukkan gambar hewan – hewan yang mengalami proses daur hidup dan bagaimana proses daur hidup itu terjadi yang tampilannya  dibuat dalam tampilan power point, tampilan power point ini diperlihatkan kesiswa dalam 2 slide  yang berwarna dan dibuat semenarik mungkin . Lalu siswa diberikan waktu untuk bertanya , pertanyaan yang berkaitan dengan daur hidup/ siklus hidup itu sendiri, bagaimana proses daur hidup itu terjadi dan kepada siswa mau bertanya akan diberikan apresiasi berupa penghargaan verbal seperti “Bagus sekali “ begiru pula jika siswa dapat menjawab pertanyaan dari  guru, maka guru juga akan  memberikan apresiasi yang sama yaitu berupa penghargaan verbal seperti “hebat sekali atau excellent”,  karna menurut hamzah B.Uno (2011: 34), pernyataan penghargaan secara verbal merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motiv belajar siswa kepada hasil belajar yang baik, apalagi kalau penghargaan verbal itu diberikan didepan orang banyak. Setelah itu siswa diperlihatkan vidio tentang daur hidup hewan dalam tampilan power point , siswa diminta untuk memperhatikan dengan seksama.

Pada kegiatan Inti siswa dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi yang tiap kelompoknya terdiri dari 4 atau 5 orang siswa, guru memberikan arahan dan panduan diskusi kepada siswa dengan alokasi waktu 35 menit yang mana 20 menit untuk berdiskusi dan 15 menit untuk menyampaikan hasil diskusinya.

Guru juga mengatur posisi tempat duduk yang memudahkan proses diskusi siswa.

Siswa dari tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya sementara kelompok lain  menanggapinya , setelah itu guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukaan pendapatnya tentang hambatan selama pembelajaran dan kemudian sama – sama menarik kesimpulan pembelajaran pada hari itu.

 

 

2.    Pertemuan kedua  tanggal 07 September 2019

Proses pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua ini berlangsung sama yaitu selama 3 x 35 Menit dengan guru bertindak sebagai peneliti dan guru mata pelajaran masih sebagai pengamat aktif (observer). Mula – mula guru membuka pelajaran dengan membawa salam, melakukan absensi siswa, berdoa bersama , memberi motivasi kepada siswa dengan melakukan tepuk semangat ataupun bernyanyi bersama, setelah itu appersepsi awal, tanya jawab awal sebagai pembuka pelajaran mengarahkan siswa agar siap menerima pelajaran dilanjutkan dengan memenejemen kelas agar teratur dan tertib selama proses pembelajaran berlangsung setelah itu guru mengatur posisi duduk siswa dan menempatkan siswa yang memiliki kebutuhan khusus sesuia dengan psikis dan fisik anak, yaitu  siswa yang kurang dapat melihat dan mendengar dengan baik ditempatkan dibangku depan agar memudahkan mereka menerima pelajaran disamping itu juga guru  memperhatikan kerapian dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.

         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu , kemudian melakukan tanya jawab seputar daur hidup / siklus hidup yang diawali dengan siklus hidup manusia atau yang lebih dekat dengan siswa, lalu guru menampilkan gambar Kupu – kupu dengan tampilan power point pada pertemuan kedua ini siswa diminta untuk membandingkan daur hidup manusia dan kupu – kupu , apa perbedaan dari kedua siklus makhluk tersebut dalam tampilan power point yang menarik siswa diperlihatkan bagaimana manusia mengalami pertembuhan dan perkembangannya serta bagaimana kupu – kupu mengalami proses kehidupannya, disini siswa dapat mengidentifikasi apa perbedaan dari kedua siklus tersebut.  dan kemudian dilanjutkan dengan menyuruh siswa untuk menyebutkan urutan daur hidupnya sesuai gambar, setelah siswa dapat menyebutkan urutan daur hidup kupu – kupu dan manusia  siswa diminta untuk menggambar urutan daur hidup kupu – kupu  dan manusia dalam sebuah  LKS seputar daur hidup yang dibagikan , Guru memberikan panduan belajar siswa selama ±15 menit untuk melakukan diskusi kelompok, setiap siswa menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas.

          Didalam kegiatan inti masing – masing kelompok melakukan diskusi sesuai panduan yang telah diberikan oleh guru dalam melakukan diskusi guru senantiasa mengamati proses diskusi agar berjalan aman dan tertib, setelah Selesai diskusi setiap ketua kelompok diminta untuk tampil didepan kelas menyampaikan hasil diskusinya sementara siswa dari kelompok lain diminta untuk menaggapi hasil diskusi kelompok lain.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan/ kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran dan dilanjutkan dengan siswa dibantu guru menarik kesimpulan dari proses KBM yang telah dilalui.

 

c.      Kegiatan pengamatan / observasi

 

dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan di atas yang dilakukan oleh kolaborator. Adapun hal-hal yang diobservasi meliputi :

·       Tersedianya perangkat pembelajaran seperti RPP

·       Aktivitas guru dalam mengelola KBM dan memenejemen kelas

·       Urutan langkah – langkah dari pelaksanaan KBM

·       Kegiatan siswa dalam kerja kelompok

·       Kesiapan siswa dalam memahami tugas kelompok

·       Monitoring diskusi siswa

d.     .     Refleksi :

Refleksi  dilakukan  untuk  mengamati pelaksanaan tindakan dan hasil kerja siswa pada siklus I, pada siklus 1 pertemuan pertama siswa masih terlihat pasif dan jarang bertanya, dalam mengerjakan tugas berkelompok masih didominasi oleh ketua kelompok, maka perlu adanya perbaikan-perbaikan diantaranya dalam pengelompokan siswa, pemberian intruksi panduan berdiskusi yang jelas, lembar tes yang terfokus pada materi. Pada pertemuan kedua siswa sudah mulai terlihat aktif dan sudah ada yang mulai berani bertanya setelah ditampilkan gambar power point yang lebih berwarna  walaupun siswa belum menunjukkan minat yang begitu tinggi disamping itu hasil belajar mengalami peningkatan 1,4 point.

II. Siklus II (Dua)

a.      Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus kedua dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I, antara lain :

1.     Tujuan pembelajaran lebih terfokuskan dan jelas

2.     Menghitung alokasi waktu dengan ringkas pada setiap sesion diskusi

3.     Memberi panduan diskusi yang jelas dan terperinci

4.     Membentuk kelompok diskusi secara variatif agar merata kemampuan masing – masing siswa dan setiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang saja.

5.     Membuat tes hasil belajar yang lebih ringkas

b.   Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini ialah terdiri dari 2 kali pembelajaran

1.     Pembelajaran pertama tanggal 12 September 2019.

Dimana pembelajaran pertama ini berlangsung selama 3 X 35 menit yang diawali dengan guru membuka pelajaran dengan salam dan kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah seorang siswa. Guru mengabsensi kehadiran siswa dan menanyakan keadaan siswa , guru memberi nasehat agar siswa selalu menjaga kesehatannya.setelah itu guru mengajak siswa bernyanyi bersama untuk lebih membangun keakraban dan meningkatkan motivasi siswa .  Guru  menyampaikan tujuan pembelajaran dan kemudian menampilkan hewan kucing dan katak disepan siswa dalam bentuk slide power point  dan kemudian bertanya “ tahukah kalian bagaimanakah proses daur hidup kucing”?

Dan memasuki kegiatan inti dengan memperhatikan hasil refleksi dari siklus I maka langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut ;

1.       Siswa diingatkan kembali pada pentingnya peran siklus hewan terhadap keberlangsungan kehidupan  

2.       Guru menyampaikan kembali  tujuan pembelajaran pada hari itu secara jelas dan terfokus.

3.       Guru membuka kegiatan dengan memperlihatkan gambar manusia dengan urutan siklusnya

        Apa yang kamu ketahui tentang siklus hidup kucing

4.       guru menampilkan gambar kucing  dan katak  dalam tampilan slide power point

5.       Siswa mengamati slide pembelajaran daur hidup kucing dan katak

6.       Siswa mengamati vidio tentang daur hidup kucing dan Katak

7.       Guru membentuk diskusi kelompok yang terdiri dari  anggota kelompok yang berfariatif kemampuan siswanya

8.       Siswa berdiskusi  tentang daur hidup  kucing dan katak dengan ketentuan diskusi yang jelas

9.       Siswa menyampaikan hasil diskusinya dan siswa lain menanggapinya, alokasi waktu menyampaikan hasil diskusi dibatasi 7 menit perkelompok

10.    Siswa menjelaskan perbedaan antara daur hidup  kucing  dan katak

11.    Siswa  menggambar daur hidup  kucing  dan katak. Tugas antar siswa diperjelas sehingga setiap anggota kelompok mengetahui tugas nya.

12.    Siswa memberi kesimpulan tentang perbedaan antara daur hidup  kucing  dan katak .

13.    Siswa menyimpulkan yang mana hewan yang mengalami metamorfosis dan hewan tanpa metamorfosis

14.    Siswa mengerjakan soal – soal tertulis

Lalu pada kegiatan akhir guru melakukan refleksi pembelajaran , menyimpulkan pembelajaran bersama siswa, bersholawat bersama dan kemudian  menutup pelajaran dengan bernyanyi bersama dan berdoa

2.     Pembelajaran kedua tanggal 14 september 2019

Dimana pembelajaran kedua ini berlangsung selama 3 X 35 menit yang diawali dengan guru membuka pelajaran dengan salam dan kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah seorang siswa. Guru mengabsensi kehadiran siswa dan menanyakan keadaan siswa , guru memberi nasehat agar siswa selalu menjaga kesehatannya.setelah itu guru mengajak siswa bernyanyi bersama untuk lebih membangun keakraban dan meningkatkan motivasi siswa .  Guru  menyampaikan tujuan pembelajaran dan kemudian menampilkan hewan nyamuk  dan kecoa disepan siswa dalam bentuk slide power point  dan kemudian bertanya “ tahukah kalian bagaimanakah proses daur hidup nyamuk ”?

        Dan memasuki kegiatan inti dengan memperhatikan hasil refleksi dari pembelajaran 1 maka langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut ;

1.     Siswa diingatkan kembali pada pentingnya peran siklus hewan dalam keberlangsungan kehidupan dan alam

2.     Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu dengan jelas dan terfokus

3.     Guru membuka kegiatan dengan memperlihatkan gambar nyamuk dan kecoa

    “Apa yang kamu ketahui tentang siklus hidup nyamuk”?

Samakah ia dengan siklus kecoa ?                       

4.     guru menampilkan gambar siklus nyamuk dan kecoa dalam tampilan slide power point

5.     siswa mengamati slide pembelajaran daur hidup nyamuk dan kecoa

6.     siswa mengamati vidio tentang daur hidup manusia dan kupu – kupu

7.     Guru  melakukan tanya jawab seputar slide power point yang telah dilihat

8.     Siswa diberikan waktu untuk menggali ilmu yang terdapat dalam slide yang ditampilkan

9.     Siswa melakukan diskusi kelompok  tentang daur hidup  nyamuk  dan kecoa, dengan pembentukkan kelompok terdiri kemampuan siswa yang berfariatif  agar setiap siswa dapat bekerja dengan maksimal sesuai dengan kemampuannya.

10.  Siswa menyampaikan hasil diskusinya dan siswa lain menanggapinydiskusi setiap kelompok

11.  Guru memberikan penguatan terhadap hasil

12.  Siswa menjelaskan perbedaan antara daur hidup  nyamuk  dan kecoa apakah termaksud metamorfosis sempurna atau metamorfosis tidak sempurna.

13.  Siswa menyebutkan masihng – masing 3 contoh hewan yang bermetamorfosis sempurna dan yang tidak bermetamorfosis tidak sempurna.

14.  Siswa  menggambar 3 contoh hewan tersebut pada lembaran kertas buffalo untuk ditempel didalam kelas 

15.  Siswa memberi kesimpulan tentang contoh hewan – hewan yang memiliki metamorfosis sempurna dan yang tidak sempurna.

16.  Siswa mengerjakan soal – soal tertulis

Lalu pada kegiatan akhir guru melakukan refleksi pembelajaran , menyimpulkan pembelajaran bersama siswa lalau  bernyanyi lagu daerah bersama – sama  dan menutup pelajaran dengan  berdoa .

c.        Observasi

Kegiatan pengamatan / observasi dalam siklus kedua ini tampak beberapa perubahan yang dialami siswa, yaitu semangat dan ketertarikan untuk mengikuti pelajaran, saling kerja sama , bertanggung jawab semakin terlihat serta  keberanian siswa mengemukakan pendapat dan bertanya. Interaktif serta keaktifan siswa mengalami peningkatan semangat siswa yang semula 70% menjadi 95% karna melihat media yang penuh warna dan hidup, pemahaman siswa yang semula 70% menjadi 95%, keberanian berpendapat yang semula 65% menjadi 85%, dan keaktifan  dan keberanian siswa utnuk ikut terlibat dalam pembelajaran  yang semula 65%  meningkat menjadi 90%.

d.    Refleksi 

Dalam siklus ke 2 ini dari hasil observasi kepala sekolah dan teman sejawat semuanya sudah lebih baik mulai dari perangkat pembelajaran, aktivitas KBM lebih hidup, proses KBM  berjalan tertib karna semua anak terlibat aktif dalam proses diskusi, alat peraga lebih berwarna dan hidup, alokasi waktu terarah, diskusi siswa berjalan lancar dan hidup siswa terlihat mengerti dengan pengalaman apa yang telah mereka lalui dalam pembelajaran tersebut.

PRESENTASI SISWA PADA SIKLUS I

Tabel 1

NO

Klasifikasi

Skor

Banyaknya siswa pada pertemuan pertama

Presentasi

(%)

Banyaknya siswa pada pertemuan kedua

Presentasi (%)

1

ISTIMEWA

9.6-10.0

-

-

2

6.06 %

2

SANGAT BAIK

8.6-9.5

4

12.12 %

4

12.12 %

3

BAIK

7.6-8.5

4

12.12 %

4

12.12 %

4

CUKUP

6.6-7.5

7

21.21 %

8

24.24 %

5

KURANG

5.6-6.5

10

30.30 %

9

27.27 %

6

RENDAH

3.6-5.5

3

9.09 %

4

12.12 %

7

SANGAT RENDAH

0-3-3.5

5

   15.15 %

2

6.06 %

TOTAL

33

100 %

 

100 %

 

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pada siklus I pertemua pertama dari 33 siswa hanya 4  orang yang mendapatkan skor sangat baik, tak ada seorang pun yang mendapatkan nilai istimewa, 4 orang siswa memperoleh nilai baik,yang memperoleh nilai cukup  7 siswa dan yang mendapatkan nilai kurang  ada 10 siswa, nilai rendah diperoleh 3 orang siswa sedangkan nilai sangat rendah ada 5 orang dan pada pertemuan kedua ada 2 orang yang mampu mendapatkan skor istimewa, 4 orang mendapatkan skor sangat baik, 4 orang mendapatkan skor baik , yang mendapatkan nilai cukup ada 8 orang, yang mendapatkan nilai kurang ada 9 orang, yang mendapatkan nilai rendah ada 4 orang dan hanya 2 orang yang mendapatkan skor sangat rendah yaitu 2. Pada pertemuan kedua ini  Hanya terjadi sedikit  peningkatan sekitar 0, 48 Point dari pertemuan pertama yang memiliki rata – rata 6.70 dan pertemuan kedua dengan rata – rata 7.18

 

PRESENTASI SISWA PADA SIKLUS 2

Tabel 2

NO

Klasifikasi

Skor

Banyaknya siswa pada pertemuan pertama

Presentasi %

Banyaknya siswa pada pertemuan kedua

Presentasi (%)

1

ISTIMEWA

9.6-10.0

4

12.12 %

8

24.24 %

2

SANGAT BAIK

8.6-9.5

7

21.21 %

10

30.30 %

3

BAIK

7.6-8.5

8

24.24 %

8

24.24 %

4

CUKUP

6.6-7.5

11

33.33 %

7

21.21%

5

KURANG

5.6-6.5

3

9.09 %

-

-

6

RENDAH

3.6-5.5

-

-

-

-

7

SANGAT RENDAH

0-3.5

-

-

-

-

TOTAL

33

100 %

 

100 %

 

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 33 siswa, ada 4 orang yang memperoleh nilai istimewa, 7 orang memperoleh nilai sangat baik, 8 orang siswa memperoleh nilai baik, 11 orang memperoleh nilai cukup  dan 3 orang mendapatkan nilai kurang sementara itu tidak ada yang mendapatkan niali rendah dan sangat rendah. Dan pada pertemuan kedua ada 8 orang yang mendapatkan nilai istimewa, 10 orang yang mendapatkan nilai sangat baik, yang mendapatkan nilai baik ada 8 orang, yang mendapatkan nilai cukup ada 7 orang siswa. Rata – rata nilai pada pertemuan pertama 269.1/33 = 8.15 dengan kualifikasi Baik dan rata – rata pada pertemuan kedua 286/33=8.66 dengan kualifikasi sangat baik , terjadi peningkatan 0.51 point

Tabel 3

Total nilai rata-rata berdasarkan nilai siklus 1 dan siklus 2

Nilai rata-rata

Siklus 1

Siklus 2

6.94

8.40

       

Tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata pada siklus 2 lebih tinggi dibanding nilai rata-rata pada siklus 1 ini berarti penggunaan media power point  dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV dalam materi daur hidup hewan.

Untuk mengetahui perbedaan antara hasil nilai siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara siknifikan penulis menggunakan t-test

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Pada awalnya siswa mengalami ketidak beranian ataupun kurang percaya diri untuk bertanya mereka kurang berinteraktif dan hanya beberapa siswa saja yang aktif,kesulitan bekerja dalam kelompok, terutama siswa yang pintar/pandai tidak mau bergabung dengan siswa yang tidak/kurang pandai. Siswa  yang merasa  dirinya  pandai  lebih  suka  belajar dan  bekerja  sendiri.  Siswa terkesan egois, untuk dapat menyatukan siswa dalam kelompok dan bekerja sama guru berusaha memberi penjelasan tentang pentingnya berbagi, bekerja sama, bersahabat tanpa memperhatikan kepintaran atau kemampuan orang lain. Keberanian berekspresi tanpa harus takut,bertanyalah jika engkau belum mengerti seperti kata pepatah malu bertanya sesat dijalan- Kinerja belajar siswa meningkat setelah pembelajaran IPA menggunakan menggunakan media power point. Siswa sangat antusias membahas topik dalam diskusi, dan berusaha menjawab dan menemukan informasi tentang topik tersebut. Siswa saling berebut mengemukakan informasi (apa yang mereka ketahui) tentang topik. Setelah dilakukan pembagian tugas kelompok siswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing.

- Guru dalam menerapkan media power point ini dengan kerja kelompok, tidak mengalami kesulitan yang berarti, karna waktu sudah dikelola dengan baik serta materi yang sudah terfokuskan pada tujuan pembelajaran yang sudah tersusun rapi dalam power point pembelajaran.

- Prestasi belajar siswa meningkat setelah mengalami pembelajaran dengan media Power Point . Pada siklus pertama nilai rata-rata 6.70 pertemuan pertama dan 7.18 dan pada siklus kedua nilai rata-rata pada pertemuan pertama  dan pertemuan kedua  terjadi  peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak    point.

- Untuk diskusi kelompok tergambar jelas dari keberanian siswa yang nampak untuk tampil mengemukakan pendapat dan megajukan pertanyaan, kerja sama antara tiap anggota kelompok, dan kesimpulan yang ditarik oleh tiap anggota kelompok tergambar dalam penilaian observasi selama proses diskusi berlangsung

           Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa dapat  disimpulkan  bahwa  media pembelajaran Power Point   sangat bisa dipadukan dengan  kerja  kelompok sehingga menghasilkan peningkatan prestasi belajar siswa pada materi daur hidup hewan dan hal ini dapat dikembangkan lagi  pada penelitian tindakan kelas selanjutnya.

       

B. Saran

Penerapan media pembelajaran power point  memerlukan kemauan dan kerja keras untuk menampilkan pembelajaran yang terbaik dan tentunya hal ini membutuhkan kegigihan dari pendidik sendiri untuk mempersiapkan dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.

Semangat untuk selalu menampilkan yang terbaik untuk siswa didik adalah karakter yang baik yang harus tetap dipupuk dalam jiwa seorang pendidik.




 



 

 

 


Waktu

Waktu berlalu Tinggalkan pedih perih Bila ingat kenangan lalu Tak menentu kemana hati melangkah  Tak terasa banyak hal yang sudah kulalui  B...