Skenario
1
Pagi itu saya masuk kedalam kelas. Kelas masih dalam
keadaan kotor.
Padahal biasanya kelas selalu bersih. Sementara itu,
ada beberapa orang murid sibuk bermain HP tanpa memperdulikan kebersihan kelas,
lalu saya memanggil ketua kelas dan bertanya,
“Tahukah kalian, keyakinan kelas mana yang tidak
dilaksanakan ?
Murid-murid pun menjawab “Tahu bu, keyakinan pertama,
menjaga kebersihan kelas” jawab mereka. Lalu saya menawarkan restitusi kepada
murid-murid. Karna menjaga kebersihan kelas adalah keyakinan yang telah mereka
sepakati.
Saya tahu saya tidak bisa memaksa mereka untuk
berubaha berdasarkan kemauan saya. Untuk itu saya ingin coba menggali kesadaran mereka lewat
restitusi.
Kemudian saya memanggil Emanuel selaku ketua kelas
shif 1. Saya ajak Emanuel bicara, mengapa
kelas belum bersih sampai saya datang, padahal saya sengaja memberikan
waktu kepada mereka untuk membersihkan kelas sebelum saya masuk kelas. Kenapa?
Percakapan saya dengan Nuel :
Ibu Novi :
“Nuel tahu keyakinan yang sudah kamu dan
teman-teman mu, langar”?
Nuel :
“Tahu bu, keyakinan pertama, yaitu menjaga kebersihan kelas”.
Ibu
Novi : “ Sebagai ketua hal apa
yang bisa Nuel dan teman-teman lakukan untuk memberbaiki kesalahan kalian”?
Nuel : “ Diskusi Bersama”
Ibu Novi :
“Apa yang ingin didiskusikan”?
Nuel
: “ Tentang keyakinan kelas
kami bu, tentang kebersihan kelas dan cara membersihkan kelas”.
Ibu Novi :
“Agar apa”?
Nuel :
“ Agar kelasnya tetap bersih, bu”
Ibu Novi :
“Bersih sampai kedepan nanti. Lalu apa, Nuel, mau melakukan restitusi dengan
teman-teman?”
Nuel :
“ Mau ,bu”
Ibu Novi :
“ Yakin”?
Nuel :
Yakin, bu”
Ibu Novi :
“Kira-kira tidak ada hambatan”?
Nuel :
“ Iya, bu”
Saya menyetujui keinginan Nuel untuk melakukan diskusi Bersama dengan teman-temannya mengenai keyakinan kelas
yang dilanggar.
Diskusi kelas
Emanuel : “Teman-teman, hari ini kita akan
melakukan diskusi tentang keyakinan kelas, setuju”?
Murid 4 A :
“Setuju”!
Emanuel :
“Teman-teman, apa yang harus kita lakukan untuk menjag kebersihan kelas”?
Enggal :
“Kita harus menyadari bahwa kebersihan kelas ini adalah keyakinan kita”
Bersama.
Emanuel :
“Kalau ini keyakinan kita Bersama, kenapa teman-teman tidak peduli”?
Fatin : “Mungkin Nuel harus memberi
tahu kami dengan jelas didepan kelas supaya kami bisa mendengar dan menjalankan
keyakinan ini”.
Nuel :
“Kalau begitu baiklah, saya akan melakukannya”.
Amar : “Kami juga akan berjanji
untuk melaksanakan keyakinan kelas dengan penuh tanggung jawab”.
Emanuel : “Setuju teman-teman”?
Murid
4A : “Setuju”.
Tanggapan
Murid Terhadap Restitusi
Ibu
Novi : “Menurut Tatan,
Bagaimana penggunaan restitusi dalam menanamkan kedisiplinan kelas”?
Tatan : “Baik sekali bu, agar
teman-teman menjadi lebih tertib lagi”.
Ibu
Novi : “ Pelajaran Apa yang
bisa Rangga ambil dari restitusi hari ini”?
Rangga : “Membuat kita lebih menghargai
orang lain”
Ibu
Novi : “Siapa yang Rangga
hargai”?
Rangga
: “Teman-teman bu”
Hasil
: Kesadaran yang timbul
karna dipaksakan tidak akan bertahan lama tapi Kesadaran yang dihasilkan dari
saling mendengarkan dan menghargai keberadaan masing-masing akan dilaksanakan
tanpa diperintah lagi.
Murid 4A bukannya tidak
melaksanakan kebersihan kelas itu, tapi karna awalnya merupakan peraturan,
mereka merasa terikat, tapi begitu mereka merasa bebas lalu mereka diabaikan. Setelah
melakukan restitusi kelas mereka memiliki kesadaran bahwa apa yang mereka
lakukan adalah untuk kepentingan mereka bersama.
Skenario 2
Pagi itu Yayat terlihat lesu dan tidak bersemangat.
Bibirnya terlihat pucat dan kurang fokus. Padahal biasanya Yayat sangat lincah
dan aktif. Nilai Yayat cukup baik, walaupun kadang-kadang mengerjakan tugas.
Setelah ditanya oleh guru, apakah Yayat sudah sarapan?. Ternyata yayat tidak
pernah sarapan pagi. Pemenuhan kebutuhan dasar Yayat akan bertahan hidup tidak terpenuhi. Serta
Yayat kurang perhatian dari Orang Tuanya.
Proses
Restitusi Dengan Yayat
Ibu
Novi : “Yayat, kalau makan itu
biasanya berapa kali”?
Yayat : “ 1 kali sehari bu”
Ibu
Novi : “ Kapan saja, Yayat
makan, pagi, siang atau malam”?
Yayat : “ Makan malam saja”
Ibu
Novi : “ Kenapa Yayat tidak mau
makan pagi dan siang, apa dirumah tidak ada makanan, atau memang Yayat tidak
mau makan”?
Yayat
: “ Tidak mau makan”.
Ibu
Novi : “Kenapa alasannya tidak
mau makan”?
Yayat : “ (Menggelengkan kepalanya).
Ibu
Novi : “ Padahal makanan itu
sangat baik buat Yayat, untuk
pertumbuhan dan perkembangan Yayat, kalau Yayat tidak makan, maka
pertumbuhannya akan terhambat, paham”?
Yayat
: (Menganggukan kepalanya”.
Ibu
Novi : “ Nah, kalau sekarang
Yayat sudah paham, kira-kira, hal apa yang harus Yayat lakukan untuk memenuhi
gizinya”?
Yayat : “Makan makanan sehat”.
Ibu
Novi : “Berapa kali”?
Yayat
: “ 3 kali”
Ibu
Novi : “Kapan saja”?
Yayat
: “ Pagi, siang, malam”
Ibu
Novi : “ Benar”?
Yayat : (Menganggukan kepalanya)
Ibu
Novi : “Bagaimana biar ibu
tahu, bahwa Yayat makan”?
Yayat : “ Yayat akan Wa ibu”
Ibu
Novi : “ Yakin bisa
melakukannya”?
Yayat
: “Iya”.
Hasil Restitusi Dengan Yayat
Yayat mengetahui bahwa dia harus memenuhi gizinya
dengan makan 3 kali sehari. Tidak mengabaikannya lagi demi Yayat sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Masukannya