Kamis, 13 Agustus 2020

PENULIS YANG ENTERPRENEUR

Si Penulis yang Enterpreneur


Dra. Betty Risnalenni, MM

Kembali lagi kita dengan kisah inspiratif seorang pamateri kita malam ini.

Rabu, 12 Agustus 2020

Kisah Pengalaman Bunda Dra. Betty Risnalenni. Dalam Kisah:

Si Penulis yang Enterpreneur.

Entrepreneur merupakan salah satu kata dalam bahasa asing yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah wirausahawan.
Enterpreneur adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru. Menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalannya.

Jadi dari pengertian diatas seorang entrepreneur merupakan istilah yang telah lama ada dari dulu yaitu seorang pengusaha. 

Kembali lagi niat baik selalu menemukan jalannya. Berbuah manis karna ada campur tangan Allah didalamnya.

Berawal dari anaknya yang tidak diterima disekolah yang bagus karna faktor kecilnya gaji suami. Membuat seorang Betty Risnalenni bertekad mendirikan sekolahnya sendiri. Belajar dari pengalaman tersebut. Beliau  berharap dapat sedikit meringankan beban sesama yang kesusahan dalam mengenyam pendidikan dikarenakan faktor biaya.

Memiliki jiwa enterpreuner sejak kecil merupakan satu berkah yang patut disyukuri oleh Bunda Betty Risnalenni.

Mengapa? Karna dengan jiwa wirausaha yang dimiliki beliau, mampu mengantarkannya menjadi sosok enterpreneur sejati. Walau sempat berasumsi pedagang tak sekeren sebutan guru. 😊

Berawal dari menulis buku yang hanya sekedar jalan mendapatkan uang untuk menjalankan roda operasional sekolahnya. Kini menulis buku adalah sesuatu yang benilai tinggi bagi bunda Betty.

Pengalaman adalah guru yang berharga. Pengalaman mengajarkan kita banyak hal. 

Mari kita simak perjalanan Bunda Betty Risnalenni sebagai seorang Penulis Yang Enterpreneur.


Jiwa berdagang Bunda Betty  menurun dari ibunda beliau.  Yang menekuni bisnis pembuatan kue kecil-kecilan. Menghabiskan masa kecilnya di Jakarta tak membuat Betty kecil diam berpangku tangan. Beliau turun langsung membantu ibundanya. Menitipkan kue dari toko ke toko sekitaran cempakan putih hingga berlangsung sampai saat mereka  di Bekasi. Saat menginjak bangku SMA walau terkadang masih gengsi dan jaga image karna merupakan siswi aktif disekolahnya. Pagi-pagi sekali beliau sudah menitipkan kue dagangannya di Koperasi Sekolah SMA 1 Bekasi.

Saat kuliah usaha ibundanya mulai merambah ke jasa catering, yang banyak dipesan oleh beberapa kantor dan pabrik langganan. Alhamdulillah sedikit ada peningkatan dalam usaha.

Tapi setelah bunda Betty menikah usaha catering keluarganya ditutup. Rasa capek dan lelah menjadi alasan Ibunda beliau menutup usahanya. Sejak saat itu bunda Betty tidak lagi menengok ke usaha makanan.

Selepas lulus kuliah dan menikah bunda Betty mulai menjadi seorang guru dan mengajar di sekolah orang lain, hingga pada tahun 1996, bunda Betty mulai membuka tempat kursus sendiri. Dan berpikir menjadi seorang enterpreneur. Saat itu Bunda Betty bertindak selaku pengelolah pusat kursus. Hingga tempat kursus bunda Betty berkembang pesat yang berjumlah 24 pusat kursus di Bekasi. Menjamur dan penuh manfaat.

Tahun 2003 bunda Betty mulai merintis sekolah pertama beliau. Sekolah TK dan SD Insan Kamil. Sebuah sekolah yang berada di Bantar Gebang Bekasi.

Sekolah ini merupakan sekolah rintisan pertama yang menjadi kebanggaan tersendiri buat bunda Betty hingga sekarang.

Semasa mengelolah sekolah tersebut. Bunda Betty juga tetap aktif menjalin kerja sama dengan pihak Mall, tepatnya "Metropolitan Mall" yang berada di Bekasi. Bentuk kerja sama dengan pihak mall adalah pengadaan lomba-lomba yang bergerak pada bidang entertain yang fokus pada membuat anak dan ibunya senang. Kerja sama ini berlangsung dari tahun 1996 SD 2007. Free dengan dibantu oleh teman-teman mall. Biaya pendaftaran lomba sudah termasuk piala dan makanan peserta. Karna membutuhkan piala untuk lomba akhirnya bunda Betty memutuskan untuk menyediakan langsung piala tersebut dengan cara menjual piala. Untuk makanan peserta lomba, bunda Betty bekerja sama dengan makanan cepat saji. Dari kedua usaha tersebut bunda Betty mendapatkan cukup keuntungan.

Selain itu bunda Betty juga bekerja sama dengan beberapa pihak yang membuat pusat kursus. Beliau melatih guru-gurunya dengan catatan mereka wajib menggunakan buku bunda Betty sebagai panduan. 

Pada saat itu bunda Betty sudah ada keinginan untuk mendirikan TK sendiri. Tapi hanya sekedar ingin, mengingat banyak hal yang dipikirkan seperti masih takut terkait modal dll.

Akhirnya beliau memutuskan bekerja sama dengan salah satu teman pengelola pusat kursus. Diawali dengan mengontrak sebuah rumah. Beliau membuat buku materi buat TK tersebut. Tapi sekolah tersebut hanya bertahan selama 3 bulan. Katanya banyak ruginya. Selebihnya hal ini diangkat oleh bunda Betty sebagai bahan Best Practice beliau saat mengikuti lomba kepala sekolah berprestasi. Dan mengantarkan beliau juara 1 di Kota Bekasi dan juara harapan di Provinsi Jawa Barat. Dengan modal jual buku di pusat-pusat kursus untuk membantu biaya operasional sekolah dan Alhamdulillah akhirnya pada tahun 2009 beliau mendapatkan Dana Bos.

Bunda Betty pandai sekali dalam menulis buku ajar. Buku TK dan SD yang dibuatnya selain digunakan sendiri juga dijual kepada beberapa pusat kursus. Dari hasil penjualan buku itulah yang membuat beliau mampu menjalankan roda operasional sekolah beliau sebelum ada bantuan BOS.

Sekarang sekolah sudah berjalan baik. Jadi sudah tidak perlu mandorin lagi. Semua sudah berjalan dengan baik.

Sekarang Bunda Betty sedang tertarik dengan dunia kuliner. Beliau aktif mengikuti pelatihan seputar kuliner. "Alhamdulillah sudah punya sertifikat pendidik dan sertifikat wirausaha. "Tuturnya.


Bunda Betty juga sudah mulai mematenkan merk lewat HAKI, mulai menghalalkan produk dan meng"pirk" kan produk. Dan sekarang juga menjadi UMKM binaan Dinas Koperasi Bekasi.

Untuk patenkan merk itu dilakukan lewat Dinas Koperasi, kebetulan memang harus memiliki ijin domisili usaha. Ijin tersebut bisa diurus ke RT, RW, Kelurahan. "Sebenarnya harus dimulai , kalau kita tidak mulai, bagaimana orang bisa kenal kita" tegas beliau. Tentunya harus lebih menonjolkan diri.

Usaha yang lebih lama atau dalam hal ini lebih senior dibidangnya kita harus beri contoh, dengan menggunakan bahasa yang sopan. Produk yang berkualitas.


Kesimpulan untuk pembahasan malam ini adalah:

Selagi kita bisa berkarya, berkiprah, lakukanlah. Kalau itu memang bagus, hati kecil kita tak mungkin mengingkarinya. lakukanlah apa yang bisa dilakukan . Yang penting kegiatan itu positif dan tidak merugikan orang lain.


Sekali lagi, didalam niat yang baik dan tulus pasti kita menemukan jalan. Kenapa? Karna ada tangan Allah bersama kita.

Resume : 19, Rabu 12 Agustus 2020

Oleh: Novi Puspitasari,S.Pd.



4 komentar:

  1. Mantap Bu Novi...Salam Literasi..silakan main juga di praptiprayitno.blogspot.com ya Bu🙏

    BalasHapus
  2. luar biasa perjuangan bunda betti

    BalasHapus
  3. Iya Bapak, bunda Betty sangat hebat. Mampu membuat sekolah sendiri. Semoga saya bisa seperti bunda Betty, mendirikan suatu hal yang berguna buat anak bangsa.

    BalasHapus

Komentar Masukannya

Waktu

Waktu berlalu Tinggalkan pedih perih Bila ingat kenangan lalu Tak menentu kemana hati melangkah  Tak terasa banyak hal yang sudah kulalui  B...