Dibalik Jendela
Karya : Novi Puspitasari, S.Pd
Jika ada kursi yang berantakan, maka rapikan.
Dibalik pintu aku memandang mu
Melihat gelagat mu
Seperti itu kah kamu
Oh, aku baru tahu.
Kacamata ku cuma satu
Itupun baru ku beli dengan uang suami ku
Aku tak punya apa-apa
Untuk kau tunggu dibalik pintu dan jendela mu
Aku hanya punya Tuhan Ku
Tuhan Mu juga, mungkin?
Yang melihat ku dengan tulus
Tanpa mencurigai ku
Inilah aku
Dibalik jendela
Ku merapikan buku ku
Debu dikibas hingga bersih
Hingga nyaman rumah ku
Kau pun betah bertamu
Dibalik jendela aku tidak tidur
Aku mendengar keluh mu
Seberapa mampu aku menata meja ku
Dibalik jendela akupun tidak bisu
Aku hanya terdiam oleh suara gerak kaki
Yang kukenali suara kaki mu
Yang ingin mengambil meja ku.
Dibalik jendela
Aku tengah mencoba
Menata sedikit hati ku
Sedemikian kah kamu memandang nilai diri ku
Dibalik jendela
Aku menyadari
Bahwa aku harus punya banyak kesabaran
Bukan hanya untuk menangkap nyamuk pengganggu
Tapi juga untuk menyingkirkan suara bising yang tidak perlu.
Jika kamu punya seribu prajurit mu
Maka aku hanya punya satu Tuhan Ku
Jika kamu datang dengan niat baik mu
Maka kau adalah guru ku
Namu jika kau datang dengan niat buruk mu
Maka aku adalah pisau bagi mu.
Aku akan melindungi apa yang bisa kulindungi
Melebihi ku melindungi nyawa ku
Tapi jika kau merendahkan diri ku
Maka aku akan menusuk mu dengan lidah ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Masukannya