Minggu, 22 Agustus 2021

Ruang Kolaborasi Hari Sabtu Tanggal 19 Agustus 2021

Ruang Kolaborasi  Hari Sabtu Tanggal 19 Agustus 2021


Ruang Kolaborasi ini adalah wadah bagi CGP melakukan diskusi secara mandiri. Dengan pantauan Fasilitator dan tanpa Pengajar Praktik. Setelah melakukan kolaborasi dan diskusi dengan teman sesama CGP yang terbagi dalam dua kelompok kemudian apa yang kami diskusikan itu akan dipresentasikan diruang kolaborasi tersebut. Tentunya setelah ditentukan jadwalnya oleh fasilitator.
     Kegiatan Kolaborasi kami jatuh pada tanggal 19 Agustus 2021 dan kemudian presentasinya tanggal 20 Agustus 2021. 

     Didalam ruang kolaborasi ini terdiri dari 2 kelompok CGP yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 CGP jadi total 12 CGP. Adapun yang kami bahas dalam ruang kolaborasi ini adalah:
1. Mendesain pembelajaran yang kontekstual.
2. Membahas Nilai-nilai positif yang telah dipelajari dalam pemikiran KHD dan mengaitkannya dengan budaya lokal. Dan disepakati 1 saja hal positifa yang kami ambil.

    Kelompok kami mengambil nilai positif dari Ki.Hadjar Dewantara yaitu Menghamba pada siswa dengan mengkaitkannya dengan budaya Lokal Bima yaitu "Nggusu Waru" yaitu 8 syarat Kepemimpinan" Dimana dalam Nggusu Waru ini tertanam nilai-nilai seperti,
1. To'a (Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa)
2. Dei ro Paja Ilmu ( Berilmu dan berwawasan luas)
3. Madisa Kai Ma Poda ( Berani menegakkan kebenaran)
4. Lembo Ade ( Sabar dan Toleran)
5. Sabua Nggahi Sabua Rawi ( Satu kata satu perbuatan)
6. Dou mbeca wombo ( Kaya lahir batin)
7. Londo Mai Dou Mataho ( Dari Keturunan yang baik)
8. Gaga ruku Ntika Ade (Gagah Lahir Bathin).

    Nilai positif yang kami pilih ialah point' pertama yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hal ini sangat berkorelasi dengan nilai -nilai positif dari pemikiran Ki.Hadjar Dewantara. "Menghamba pada Siswa" yang mana pendidik memberikan ruang ekslorasi yang setinggi-tingginya kepada siswa, ibarat guru adalah orangtua dan siswa adalah anak-anaknya. Orang tua yang melimpahkan seluruh kasih sayang setulus-tulusnya tanpa menuntut tetapi menuntun sehingga menganggap siswa seperti anak-anaknya dan siswa menganggap guru seperti orang tuanya sendiri. Kita tahu kasih sayang orang tua pada anak adalah tulus tanpa mengharapkan balasan. Mereka ingin anak-anaknya bisa tumbuh menjadi pribadi yang luhur. Sesuai dengan profil Pancasila  yang pertama yaitu, Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    Dalam contoh konkret pelaksanaan disekolah nya nanti kami sepakat bersama CGP lainnya dikelompok kami,
memilih menanamkan budaya pembiasaan disekolah, yaitu budaya 6S, yaitu Budaya Senyum, Salam, Sapa, Salim, Sopan  dan Santun . Berharap budaya 6S ini akan bermuara pada pembentukan karakter siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Masukannya

Waktu

Waktu berlalu Tinggalkan pedih perih Bila ingat kenangan lalu Tak menentu kemana hati melangkah  Tak terasa banyak hal yang sudah kulalui  B...