Jurnal Refleksi
Oleh : Novi Puspitasari,S.Pd
Model Refleksi 5 R (Reporting, Responding, Relating, Reasoning, dan Reconstruction)
1. Reporting
Selasa, 24 Agustus 2021, Saya mencoba untuk membuat pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Sesuai dengan tujuan Program Pendidikan Guru Penggerak ialah mempersiapkan guru untuk menjadi pemimpin yang mampu menumbuh kembangkan anak secara holistik (Menyeluruh). Anak memiliki kemampuan mengolah cipta (Kognitif), mengolah rasa (Afektif) dan mengolah karsa (Psikomotorik).
3 kemampuan tersebut harus ada dan seimbang dalam diri siswa, untuk itu saya mencoba untuk membuat pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan memperhatikan apa keinginan siswa itu sendiri.
yang saya lakukan dalam membuat pembelajaran yang berpusat pada siswa ialah
1. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berpusat pada siswa.
2. Menyediakan media, memilih metode yang tepat untuk pembelajaran
3. Menerapkan budaya 6 S (Senyum, Salam, Salim, Sapa, Sopan dan Santun) sebagai bentuk pembiasaan.
Dalam pelaksanaan KBM, seperti biasa saya melakukan tahapan Awal, inti dan tahapan akhir. Tapi dalam proses praktiknya saya mencoba merombak cara pelaksanaanya. Keluar dari kebiasaan sebelumnya, disini saya menempatkan diri saya untuk melayani siswa dan mendengar apa maunya mereka.
Untuk menumbuhkan daya cipta (Kognitif) siswa, saya mencoba memberikan pembelajaran yang siswa inginkan, tidak menuntut tapi lebih kearah menuntun.
seperti;
1. Bertanya pada siswa tentang pelajaran yang ingin mereka pelajari.
Respon yang siswa berikan juga beragam, ada yang ingin bernyanyi, menggambar, berhitung dan lain-lain. Tentunya keinginan mereka ini harus saya apresiasi dalam wujud nyata.
2. Saya merespon dengan senyuman saat mendegar keinginan siswa, Jam SBdP yang seharusnya tujuan pembelajaran ialah diharapkan siswa dapat menyanyi lagu menanam jagung dengan tempo nada yang tepat. saya arahkan bukan ke satu tujuan saja, melainkan kebanyak tujuan, seperti; mampu menggambar sketsa jagung, mampu menghitung jumlah dan banyak jagung.
Rancangan pembelajaran
a. Membagi mereka berdasarkan keinginan
- Untuk semua anak saya arahkan untuk mendengar audio lagu menanam jagung, kemudian mereka bernyanyi bersama sembari bertepuk tangan. Nada awal lemah dan nada selanjutnya kuat.
- Siswa mendengar dengan seksama dan kemudian meniru dengan diiringi epukan tangan.
b. Untuk anak-anak yang senang menggambar saya arahkan anak-anak tersebut untuk menggambar jagung sesuai dengan keinginan mereka.
- Anak bebas membuat sketsa jagung mereka
c. Untuk anak-anak yang senang berkebun saya arahkan mereka untuk menceritakan pengalaman mereka saat menanam jagung.
- Ternyata ada beberapa orang anak laki-laki yang senang berkebun, mereka sangat antusias bercerita tentang tanaman-tanamannya.
- Ternyata, anak-anak kalau belajar sesuatu yang mereka suka responya sangat bersemangat sekali.
d. Untuk anak-anak yang senang berhitung saya buatkan mereka soal cerita matematika yang berkaitan dengan jagung.
- Saya bimbing mereka untuk berhitung berdasarkan cerita yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal mereka. (Contekstual learning)
4. Budaya 6 S tetap diterapkan didalam kelas. contohnya Sopan dan santun dimana saat anak-anak bertanya mereka diminta untuk mengucapkan santabe (permisi) untuk mulai bertanya dan meminta izin. Kata 'Santabe' ini berkaitan dengan adab kesopanan dan tingkah laku masyarakat Bima. Diluar kelas, Salam, salim, Sapa dan senyum dijadikan pembiasaan saat bertemu.
5. Untuk Mengembangkan Daya Rasa (Afektif) saya melakukan pembinaan. berupa mendengarkan keluh kesah siswa, memberikan bimbingan disela jam mengajar. Saya berusaha menjadi pendengar yang baik bagi siswa. Membina laku yang luhur, jiwa yang halus, kemauan yang kuat dari hati kehati. Bukan hanya untuk siswa yang bermasalah tapi juga bagi siswa yang memiliki sikap-sikap baik supaya bisa menjadi contoh dan pelajaran bagi siswa lainnya. Berbagi pengalaman bersama teman mungkin lebih mengena dihati siswa.
2. Responding
Respon atau tanggapan siswa pada pembelajaran tersebut ialah;
1. Siswa menjadi sangat saat belajar, menjadi lebih fokus dan semangat.
2. siswa menjadi senang dan cepat dalam mengerjakan tugas.
Respon budaya 6S
1. Siswa sudah mulai terbiasa untuk menyapa dengan Salam, Senyum, Salim, Sapa, Sopan dan Santun.
2. Siswa menjadi lebih terbuka pada guru mengenai perasaannya.
3. Relating
Dalam pelaksanaannya pembelajaran yang berpusat pada siswa mendapatkan respon yang positif, tapi dalam pelaksanaanya saya cukup keteteran karna harus mempunyai ekstra tenaga dalam menangani keinginan siswa. Saya harus lebih lincah, cekatan dan bersemangat.
Begitu pula dalam merancang pembelajaran yang berbeda disetiap harinya punya tantangan tersendiri, agar lebih menarik dari sebelumya. Ditambah lagi jumlah siswa yang saya ajar banyak.
Untuk siswa yang menerima pembinaan, sejauh ini berjalan dengan baik. Siswa mulai menunjukkan kedekatannya dengan guru melalui sikap-sikap positif. Sudah mau mendengarkan dan belajar dengan antusias.
4. Reasoning
Setelah saya menganalisa hal-hal tersebut, saya memutuskan untuk mencoba menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan keinginan siswa tersebut dengan catatan saya berkolaborasi dengan teman. pendamping saya, mengapa? mengingat banyaknya materi yang harus diajarkan dan banyaknya siswa yang harus dilayani.
5. Reconstructing
Menuliskan rencana alternatif jika menghadapi situasi serupa dimasa yang akan datang.
setelah apa yang saya lakukan dalam KBM dengan mengikuti kemauan siswa. Saya akan mencoba memperbaiki lagi kemampuan saya. dengan mencari metode-metode baru bahkan media yang bisa melayani kebutuhan siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Masukannya