Selasa, 26 Oktober 2021

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Modul 2.1

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI 

1. Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video dan artikel tersebut?

Menurut Tomlinson (2000), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Kebutuhan belajar murid ini harus menjadi dasar dalam praktek pembelajaran diferensiasi di kelas.

Agar dapat merespon lebih tepat terhadap kebutuhan dasar murid-murid, guru dapat melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid terlebih dahulu.
Bagaimana caranya?

Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom 
menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek, yaitu 1. Kesiapan belajar murid (Readiness),2.Minat Murid, 3. Profil belajar murid.

1). Kesiapan belajar murid
Kesiapan belajar adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid. Keluar dari zona nyaman murid namun murid didukung dengan lingkungan belajar yang memadai.
2). Minat Murid
Minat adalah merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek tertentu. Seperti halnya orang dewasa, murid juga memiliki minatnya sendiri, seperti minat dalam bidang seni, sains, matematika, akting dll.
3). Profil belajar murid
Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor, seperti bahasa, budaya, kesehatan, keadaan keluarga, gaya belajar seseorang.

Lalu, bagaimana cara kita memetakan kebutuhan belajar murid lewat 3 aspek, yaitu Kesiapan belajar , minat dan profil belajar murid?

Yaitu dengan cara menentukan strategi diferensiasi.
Strategi diferensiasi diantaranya ialah:
1. Diferensiasi konten
2. Diferensiasi proses
3. Diferensiasi produk

A. Informasi ataupun fakta yang disampaikan dalam video dan artikel

Dalam video

Adapun penjelasan ketiga strategi tersebut ialah sebagai berikut:

 1). DIFERENSIASI KONTEN
Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid kita. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadap tingkat kesiapan, minat atau profil belajar murid yang berbeda atau juga bisa merupakan gabungan dari ke 3nya.
(Tomlinson, 2001) dalam perspektif kontinum, mengadopsi alat yang disebut Equalizer yang dapat menentukan tingkat kesiapan belajar murid.

Tingkat kesiapan belajar murid itu, yaitu ; 1. jenis informasi apa yang kita berikan, siapa yang akan kita berikan informasi yang bersifat Mendasar dan siapa yang bisa kita berikan informasi yang bersifat transformatif.
2. Apakah murid sudah siap belajar secara abstrak atau justru masih dengan alat yang bersifat konkret.
3. Saat murid sudah memahami informasi secara konkret, penting bagi murid untuk bergerak ketingkatan yang lebih kompleks.

Diferensiasi konten juga bisa dilakukan berdasarkan minat murid. Misalnya saat belajar tentang teks narasi, guru dapat menyiapkan murid berbagai teks berbagai topik yang disukai murid.

Diferensiasi konten berdasarkan profil belajar murid yaitu dengan memastikan bahwa murid kita dapat mengakses materi ajar tersebut sesuai gaya belajarnya. Sebagai contoh murid yang memiliki gaya belajar audiotory mungkin akan lebih baik jika materi yang diberikan lewat bunyi atau suara.

2). DIFERENSIASI PROSES

Diferensiasi proses disini ialah mengacu pada bagaimana murid akan memahami dan memaknai informasi atau materi yang dipelajari. Setelah kebutuhan belajar murid dipetakan selanjutnya yang dipikirkan ialah bagaimana kebutuahan belajar tersebut bisa dipenuhi? Caranya seperti apa? Proses seperti apa yang perlu disiapkan? Agar kita mengetahui bahwa murid-murid kita belajar. Apakah murid kita akan bekerja mandiri atau berkelompok? Kita diarahkan untuk berpikir seberapa banyak jumlah bantuan yang bisa kita berikan kepada murid, siapa saja yang memerlukan banyak bantuan, lalu mereka bisa bekerja dengan mandiri.  Semua hal tersebut diatas harus kita pertimbangkan dalam skenario pembelajaran yang kita rancang.

Bagaimana melakukan diferensiasi proses?

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan.

1. Menggunakan kegiatan berjenjang
Dimana semua murid bekerja membangun pemahaman dan keterampilan yang sama tapi dilakukan dengan berbagai tingkat dukungan, tantangan, atau kompleksitas yang berbeda.

2. Menggunakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan disudut-sudut minat. Sudut minat ini akan digunakan murid untuk bereksplorasi terkait materi yang sedang dipelajari sehingga menarik minat murid.

3. Membuat agenda individual murid
Guru bisa membuat daftar tugas umum untuk seluruh kelas dan daftar pekerjaan Yang terkait dengan kebutuhan individual murid.

4. Memfariasikan lama waktu untuk murid menyelesaikan tugas.

5.Mengembangkan kegiatan yang berfariasi yang mengakomodasi berbagai gaya belajar.

6.Menggunakan pengelompokan yang fleksibel

3). DIFERENSIASI PRODUK

Produk adalah hasil dari pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan oleh murid kepada guru.

Produk adalah sesuatu yang ada wujud nya bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dll.

Yang terpenting produk yang dihasilkan harus mencerminkan pemahaman murid dan berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Bagaimana cara mendiferensiasi produk?
1. Mempertimbangkan kebutuhan belajar murid sebelum menentukan penugasan produk.

Penugasan produk harus membantu murid baik secara individu atau dalam kelompok memikirkan kembali dan meperluas apa yang telah mereka pelajari selama periode waktu tertentu. 1.unit, 1 semester atau bahkan 1 tahun.

Produk penting karna merupakan elemen yang dapat dimiliki langsung oleh murid.

Pada dasarnya diferensiasi produk meliputi 2 hal yaitu;
1.  Memberikan tantangan dan keragaman/variasi.
2. Memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.

Ekspetasi seperti apa yang diharapkan guru dari murid,
a.  Kualitas pekerjaan
b. Konten apa yang harus ada dalam produk mereka.
c. Bagaimana mereka harus mengerjakannya.
d. Apa sifat dari produk akhir yang diharapkan.

Artikel 
" Peran Penilaian dalam pemebalajaran berdiferensiasi"
A. Informasi
Seorang guru dalam mengajar tentunya ia akan mendasarkan praktiknya pada pengetahuan dan keterampilan yang ia miliki yang berhubungan dengan mata pelajaran yang ia ampu dan ilmu pedagogi. Selain itu guru juga harus membangun komunikasi dan kepercayaan murid-muridnya, agar muridnya tersebut mau mengikuti instruksi dan saran-saran yang ia berikan.

B. Fakta
Lewat proses penilaian, guru akan dapat mengetahui kebutuhan belajar murid-muridnya.


2. Gagasan baru apa yang anda dapatkan dari video dan artikel yang anda lihat?

Gagasan 
Video
1. Menerapkan 3 strategi diferensiasi yaitu 1. Diferensiasi konten, 2. Diferensiasi proses 3. Diferensiasi produk.

Artikel.
1. Gagasan bahwa Penilaian formatif mampu memonitor proses pembelajaran secara berkelanjutan serta konsisten, sehingga membantu guru untuk memantau pengetahuan, pemahaman dan keterampilan murid yang berkembang terkait dengan topik atau materi yang sedang dipelajari. Hasil dari penilaian ini akan dijadikan sumber dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid.
2. Beberapa contoh strategi penilaian formatif yang mungkin bisa saya terapkan dikelas yaitu:
a. Tiket keluar b. Tiket masuk. c. Berbagi 30.detik d. Strategi 5 jari.

3. Apakah yang menurut anda akan sulit di implementasikan? Mengapa?
Yaitu membangun kepercayaan murid-murid untuk mau mengikuti saran-saran kita. Karna muridlah yang mampu mengontrol diri mereka sendiri. Tapi saya akan berusaha membangun kepercayaan itu lewat pendekatan persuasif.

4. Pertanyaan apakah yang masih anda miliki / klarifikasi apakah yang masih anda perlukan terkait isi video dan artikel tersebut?

Sejauh ini isi konten pembelajaran berdiferensi cukup kompleks menurut saya. Dimana seorang guru harus lebih peka, mandiri dan kritis dalam memetakan kebutuhan belajar murid-muridnya. Mungkin Guru hanya akan mengupayakan proses KBM yang optimal untuk murid tapi tidak menjamin sepenuhnya akan melaksanakan diferensiasi ini secara merata. Tantanganya yaitu, guru harus bisa membaca situasi dan perubahan perkembangan murid secara berkelanjutan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Masukannya

Waktu

Waktu berlalu Tinggalkan pedih perih Bila ingat kenangan lalu Tak menentu kemana hati melangkah  Tak terasa banyak hal yang sudah kulalui  B...