Minggu, 16 Agustus 2020

Menulis Karya Mengukir Sejarah, Bersama Dra.Musiin, M.Pd

Menulis Karya Mengukir Sejarah, Bersama Dra.Musiin, M.Pd


Resume
Jum'at 14 Agustus 2020


Narasumber kita malam ini
Ibunda Musiin.😊


Musiin  atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Beliau lahir di kota Tahu Takwa Kediri pada tanggal 6 Juli 1970  dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998.

Beliau pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Beliau melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009. 
Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. 
Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang. 
Di lingkungan dunia pendidikan, beliau aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri
Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang
1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.
2. Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo 
3. Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dan Departemen  Pertanian Amerika Serikat.
4. Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.
5. Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.
6. Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.
Dalam kesempatan ini beliau ingin berbagi pengalaman menulis buku dan diterbitkan di penerbit mayor. 
Minggu lalu dan hari Senin  kemarin, telah banyak disampaikan tentang proses untuk menulis dan menerbitkan buku oleh saudara beliau sesama penulis, Ibu Tere dan Bapak Roma. Mereka bertiga dipersatukan di WA Group Menulis Gelombang 8.

Proses menulis buku yang Bunda Musiin lakukan.
Buku beliau yang berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA dalam proses penyusunan dan penulisannya hampir sama dengan yang telah disampaikan oleh Ibu Tere dan Bapak Roma. Pada awalnya mereka menerima tantangan dari Prof Eko yang menjadi narasumber pada saat itu. Saat malam itu beliau mencoba membuat outline buku dari judul yang diberikan Prof. Eko.
Outline yang beliau sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Pengguna Internet di Indonesia
2. Media Sosial
3. Literasi Digital
4. Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
5. Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga +62

Keesokan harinya Prof Eko memberi beliau cover awal buku seperti ini:

Dari situ semangat beliau langsung berkobar untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Bekal yang beliau gunakan untuk menulis buku adalah surat kabar, buku-buku  dan penelusuran referensi di Internet. Beliau berusaha menyisihkan 10% dari TPP yang diterima untuk pengembangan diri yakni dengan berlangganan surat kabar, berlangganan Wifi dan membeli buku-buku yang menambah wawasan pengetahuan beliau. Tidak hanya membeli buku-buku yang berhubungan dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, beliau juga membeli semua buku dari berbagai bidang ilmu yang tentunya menarik untuk dibaca. Jadi rajin membaca.

Bapak Ibu penulis hebat, selama ini beliau hanya menjadi pembaca yang baik. Kalaupun menulis, beliau hanya menulis PTK, Jurnal, Proposal, Laporan  untuk kepentingan pekerjaan saja, tidak pernah terlintas di benak beliau untuk menulis dan menerbitkan buku apalagi di Penerbit Mayor. Namun, di awal tahun 2020, beliau membuat perencanaan akan menulis buku di SKP. Dan keajaiban itu datang dengan mengikuti Kelas Menulis Om Jay. Beliau jadi ingat dengan buku yang berjudul  The Secret (Law of Attraction) karya Rhonda Byrne, buku ini bercerita tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta. Pikiran beliau di awal tahun adalah menulis buku, atas kehendak Allah beliau dituntun mengikuti kelas menulis dan berhasil menulis buku di penerbit Mayor. Alhamdulillah.

Dalam kesempatan ini beliau mengajak para penulis hebat untuk mengikuti proses memasak buku berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA. ( Memasak?) Seumpama buku itu sepiring hidangan, beliau mengajak kita berbelanja, meracik dan memasaknya. "Semoga bisa memberi pengalaman tersendiri" Harap beliau.
Isi buku tersebut berasal dari materi yang disampaikan Prof Eko Indrajit di  Ekoji Channel  (https://www.youtube.com/watch?v=8oMCQspJOII) yang berjudul Digital Mindset. Materi ini kemudian beliau kembangkan berdasarkan referensi baik itu surat kabar, buku dan informasi yang ada di internet. Selain itu pengamatan dalam kehidupan sehari-hari juga sangat berperan dalam penulisan buku ini.
Di Bab 1 ada 2 pembahasan yang beliau tulis yakni:
Dalam memaparkan data-data tentang pengguna internet beliau menggunakan data hasil survey APJII.
APJII adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasil survei tersebut beliau gunakan sebagai data penulisan dan beliau paparkan berdasarkan pengamatan dan referensi yang lain. Berikut adalah infografis yang beliau cantumkan di bukunya.

Generasi X ( 1961-1980)
Generasi Y ( 1981- 1994)
Generasi Z ( 1995-2020)
Generasi a ( 2011-2024)
🔴 Pengguna Internet            
🔵 Bukan Pengguna Internet

Berdasarkan data tersebut nampak pengguna terbesar adalah generasi Z (data tahun 2018). Kemungkinan besar karena PJJ di era pandemi Covid-19, generasi Apha juga mulai menjadi pengguna dalam prosentase yang besar.

Judul ini sempat beliau lirik waktu ada penawaran tapi tau diri lah. Pasti harus siapkan  referensi dan perlu data akurat. dan kesempatan itu atas izin Allah SWT, bisa diraih oleh beliau.

Pembahasan tentang jumlah dan karakteristik masing-masing generasi ini sangat menarik karena berdasarkan tahun kelahiran dan kondisi tumbuh kembang mereka sangat mempengaruhi perilaku dalam berinternet.

Semua harus berdasarkan data.
Sebagai contoh perilaku Generasi Z dalam berinternet. Generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah Generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau Generasi Net. Mayoritas anggota generasi ini masih di bangku sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dunia kerja. Gadget dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking. Popularitas diperoleh di berbagai media sosial melalui unggahan-unggahan yang menunjukkan style mereka. Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti yang dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, travelling dan kuliner.
Guru wajib punya buku ini deh supaya wawasannya tambah cetar. InsyAllah bunda Musiin. Paparan sangat menakjubkan. Sungguh bunda orang yang mau bekerja keras.

Selanjutnya masuk pada Bab 2 buku yakni tentang Media Sosial
Iya kita generasi X anak cucu generasi Z, Alpha dan Beta.
Berdasarkan hasil survei APJII tahun 2018, alasan warganet +62 menggunakan internet adalah berkomunikasi, bermedia sosial dan mencari informasi tentang pekerjaan. Murid-murid beliau jika diajak menggunakan platform Google Classroom dalam pembelajaran selalu mengatakan bahwa paketan yang dibeli adalah paketan media sosial,
Di Bab 2, materi yang beliau tulis adalah sebagai berikut.
Berdasarkan data yang dirilis We Are Social,Hootsuite, 2020 beberapa media sosial yang sering dipakai adalah sevagai berikut.
Media sosial yang sering digunakan.

Pembahasan mengenai media sosial mencakup
1. Pengertian
2. Jenis-jenis media sosial
3. Kelebihan dan kekurangan media sosial
Bapak Ibu penulis hebat, penggunaan internet yang tidak dimbangi dengan kecerdasan digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik disebut dengan UU ITE.
UU ITE Pasal 27 adalah pasal yang sering dilanggar oleh warganet, Isi dari UU ITE pasal 27 adalah
Bapak Ibu penulis hebat untuk melengkapi pembahasan tentang dunia media sosial, di bagian akhir Bab 2 saya paparkan tentang jenis-jenis kejahatan siber yang mayoritas sasaran empuknya dalah anak-anak usia 15-19 tahun.

Ini adalah daftar kejahatan di dunia maya.
Manfaat dari menulis kita jadi lebih tahu akan banyak hal. Membuat kita lebih peka lagi akan lingkungan disekitar kita.

Buku bunda Musiin tersebut, mungkin  bukanlah buku yang sempurna tapi beliau sudah berusaha melakukan yang terbaik yang beliau bisa. Semoga buku bunda Musiin memberikan banyak manfaat buat semua orang yang membacanya. Semoga Bapak Ibu bisa mencintai buku tersebut dengan sempurna. Amin.

Pertanyaan para peserta kegiatan menulis online:

P:  Mernawati, SMKN 2 Kandangan. Bagaimana cara/tips mencari referensi yang datanya akurat dan bisa dipercaya?
J: Untuk cara atau tip mencari referensi yang akurat yaitu dengan:
1. Banyak membaca berbagai sumber
2. Mevalidasi data dengan sumber yang lain,  jadi tidak percaya hanya dari 1 sumber.
Proses penulisan buku ini saya lakukan hanya dari rumah,  semua sumber berasal dari internet,  surat kabar dan buku buku yang saya beli secara online.

P: Endartiningtyas Sulistiy, Rembang Jawa Tengah. 
Kendala terbesar apakah yang Ibu hadapi dalam menyelesaikan tantangan dari Prof. Eko  dan bagaimana cara Ibu menyiasati hal itu?
J:  Kendala terbesar saya adalah ketika di titik jenuh.  Proses penulisan buku ini sangatlah singkat,  namun sekarang saya bisa mengambil kesimpulan cara Prof Eko memberi waktu yang singkat adalah sangat tepat, supaya kita berlari dan berlari memenuhi deadline.
Seandainya kita diberi waktu longgar,  buku ini mungkin belum selesai.
Harus dipaksa selesai  sesuai target
Ketika di titik jenuh saya biasanya memasak.


P : Sri Mulianah, Pare-pare
Apa tantangan dan rintangan yg ibu hadapi dalam penyelesaian buku ini. Bagaimana solusinya ?
J: Tantangan dan rintangan saya berkejaran dengan waktu dan harus menghasilkan karya terbaik.  Tantangan berikutnya menghadapi kejenuhan.  Buku ini adalah berkah Covid 19. Berkat Covid,  banyak waktu di rumah dan menghasilkan karya.  Setelah hujan pasti ada pelangi
Saya berusaha tiap hari menulis dan menulis,  dan ini selesai sebelum malam takbir sesuai deadline Prof Eko.

Kesimpulan dari materi malam ini, mengutip dari kata bijak: 

Tatkala waktuku habis tanpa karya dan pengetahuan, lantas apa makna umurku ini?
(Syaikh Hasyim Asy’ari)

Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah
(Pramoedya Ananta Toer)

Sungguh kata-kata yang sangat menyentuh hati.

Resume : 20
Oleh:  Novi Puspitasari,S.Pd.
Instansi: SDN 55 Dara Kota Bima.

2 komentar:

Komentar Masukannya

Waktu

Waktu berlalu Tinggalkan pedih perih Bila ingat kenangan lalu Tak menentu kemana hati melangkah  Tak terasa banyak hal yang sudah kulalui  B...