SENIN 6 JULI 2020
KELAS ONLINE BERSAMA BAPAK EDY S.MULYANTA
DARI PENERBIT ANDI,Email : edis.mulyanta@gmail.com
“ BERBAGI PENGALAMAN DAN ILMU DALAM MENERBITKAN BUKU”
DI PENERBIT ANDI YOGYAKARTA PUKUL 19.00 SAMPAI 21.00 WIB
Hari ini kembali lagi, saya stay leave (tetap tinggal) dalam kelas Online yang banyak memberikan saya ilmu dan motivasi luar biasa untuk terus menulis, tentunya bersama orang – orang hebat dan luar biasa yang mau belajar untuk menjadi lebih . Setelah selesai makan menu diet saya seperti kentang, sayur tumis , telur dan diakhiri dengan makan buah pepaya semengkal, saya kembali berpikir tentang, " Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan?”(Qs.AR-Rahman). Nikmat yang mungkin lupa untuk saya syukuri hari ini seperti nikmat sehat yang saya rasakan, terkadang kita sebagai manusia lupa untuk bersyukur untuk hal-hal yang terlihat kecil padahal sebenarnya itu adalah hal yang sangat besar. Syukur alhamdulillah di malam hari yang tenang ini saya masih dalam keadaan sehat wal’afiat sehingga bisa mengikuti kelas online Bapak Edi S.Mulyanta ini dengan penuh konsentrasi dan saya sangat berharap dimalam ini bisa kiranya lebih memperkaya wawasan saya mengenai dunia penerbitan buku.
Buku adalah gudangnya ilmu dan semua orang tahu akan hal itu,kenapa?karna tanpa membaca buku kita akan miskin ilmu,miskin hati hingga menjadi buta akan segala hal berbeda jika kita rajin membaca buku maka kita akan kaya ilmu pengetahuan terlebih lagi jika ilmu itu kita amalkan hingga menjadi ladang amal buat kita juga. Ilmu tanpa amal adalah lumpuh amal tanpa ilmu adalah buta. Salah satu cara menyebarluaskan ilmu yang kita miliki adalah dengan mencetak nya menjadi beratus- ratus buku yang mana bisa dibaca oleh siapapun dipenjuru dunia ini, sebuah tulisan pembawa pesan perdamaian dan harapan lewat untaian kata-kata bijak dan firman Allah SWT, sungguh sangat besar pahala mereka yang memberikan ilmu mereka walau hanya satu ayat lewat goresan pena dan tinta bukan hanya sekedar ditulis dan disimpan begitu saja tanpa pernah dipublikasikan. Setahap lebih maju jika kita berani melompat pagar kebiasaan kita yang awalnya biasa saja berubah menjadi luar biasa dengan mau menelurkan sebuah karya lewat tangan handal sebuah penerbitan seperti penerbitan Andi ini , banyak buku -buku yang biasa diterbitkan disini diantara seperti buku pendidikan ,buku tentang anak,buku motivasi, buku agama,buku teks pendidikan dll.
Untuk memproduksi buku – buku dalam jumlah banyak tentunya kita membutuhkan bantuan Penerbit seperti penerbit buku Andi ini. Disini saya akan coba membuka sejalas-jelasnya tentang bagaimana sih dunia penerbitan itu? Dan bagaimana keadaan penerbitan di Indonesia disaat masa Pandemic Korona berlangsung?
Buku adalah Jendela Dunia
Membaca adalah Kuncinya
Menyebarkan ilmu lewat buku adalah amalan Jariyah kita
( By Novi Puspitasari)
Pak Edi mengawali perkuliahan online kali ini dengan mengatakan Dunia Penerbitan adalah dunia bisnis dan dalam dunia bisnis kita butuh Modal atau Uang. Iya sih itu Logika menurutku mengingat untuk mencetak sebuah buku saja, kita membutuhkan kertas, alat cetak, pendesainan kover dan juga proses editing . Dalam dunia bisnis kita mengenal dua hal mata rantai bisnis yaitu kata untung rugi, profit in a business. semuanya berputar pada masalah uang, Money is Important but money is not everything (Uang adalah Penting akan tetapi Uang bukanlah segalanya) tapi dalam dunia bisnis Uang adalah poin utama yang dicari.
Dunia Penerbitan adalah dunia bisnis yang tentunya terdapat Idealisme didalamnya..
Outlet Utama bisnis penerbitan buku adalah toko buku yang menjadi penyokong utama dari bisnis ini sehingga menjadi sebuah hubungan ketergantungan yang tidak dapat terpisahkan hubungan kekhasan yang unik.
Dimasa Pandemi ini membuat dunia penerbitan menjadi lesu bahkan sampai anjlok ,semenjak Presiden Joko Widodo mengumumkan masuknya korona pada awal Maret 2020 di Indonesia, yang mengakibatkan Impact yang sangat berpengaruh pada perkembangan dunia bisnis di Indonesia dan tidak terlepas juga bisnis percetakan didalamnya. Bisnis percetakan yang menurun drastis dikarenakan mulai menyebarnya virus corona,dimana pada awalnya berada pada level 5 penjualan menurun drastis hingga level 1 yang dari memperoleh omzet stabil (pada bulan februari) kemudian melompat drastis hingga 80-90 % penurunan (memasuki bulan maret s.d mei). Bagaimana itu semua bisa terjadi ,? akibat PSBB(Pembatasan Sosial Berskala Besar) mengakibatkan banyak Outlet – outlet toko buku ditutup sebut saja Gramedia. Hal ini mengakibatkan beberapa penerbit ikut berimbas juga, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak langsung pada produksi buku, hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskahnya ke penerbit.
Syukur Alhamdulillah memasuki bulan Juni-Juli masa normal baru (New Normal) mulai diberlakukan, setelah 3 bulan lesu, bisnis penerbitan sudah bisa mulai bergerak dan menemukan secercah harapan baru untuk keluar dari keterpurukannya, tentunya setelah dibeberapa daerah dipetakan dan dinyatakan dalam keadaan baik. Gramedia kembali membuka outlet nya yang mengakibatkan kembalinya semangat baru penerbit untuk memulai bisnisnya dalam keadaan New Normal ini. Di masa New normal ini penerbit harus memeras otak memikirkan langkah – langkah apa saja yang harus dilakukan . Dan langkah berani dan harus dilakukan menurut saya membuka kembali penerbitan adalah poinnya walaupun tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit mengingat bisnis percetakan ini sudah beberapa bulan mati kutu alias tidak beroperasi sama sekali,. Kalau dari pandangan saya, penerbitan harus berani bergerak karna semakin lama bediam diri maka keadaan semakin terpuruk, tinggal yang dibutuhkan adalah strategi seperti apa yang dibutuhkan agar bisnis ini setahap demi setahap bisa kembali berdiri. Dalam hal ini saya jadi mengetahui sedikit tentang dunia penerbitan , bahwa dunia penerbitan adalah sebuah bisnis , yang mengutamakan profit penjualan, buku yang diterbitkan haruslah mempunyai nilai bisnis walaupun tidak semua penulis semata – mata hanya mencari keuntungan dari apa yang mereka tulis tapi dari percetakan sendiri tentunya sedikit tidak akan diuntungkan dengan menerbitkan buku – buku yang bernilai profit untuk mereka. Untuk diingat Tidak ada buku yang best seller in design ataupun diranjang untuk laku dipasaran yang ada adalah buku yang blessing, keajaiban yang tak terduga,bukan? tanpa didesign sedemikian rupa tapi bisa laku keras dipasaran. Saya rasa Allah slalu menunjukkan tangannya pada kebaikan yang memang harus ditampakkan.
Lagi -lagi mata saya terbelalak, jadi tidak tertutup kemungkinan buku hasil karya siapapun bisa best seller asalkan kita punya keinginan yang kuat dan kerja keras. Imposible become possible if we want doing more.
Materi pembelajaran dari Bapak Edi menyadarkan saya akan satu hal, bahwa jangan melihat apa yang kamu lakukan dari satu sisi berdasarkan ego semata tapi lebih lihatlah pada banyak mata yang melihat karya kita dan mereka melihatnya dari banyak sisi yang berbeda (from other side),dirimu adalah dirimu tapi diri mereka adalah bagian dari perjalanan karir mu kedepan jadi harus diperhatikan baik- baik (keinginan pasar). makanya dimasa pandemi ini materi tulisan seputar masalah corona viruses sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Ini membuktikan bahwa kebutuhan ada karna sebuah keadaan.
Penulis yang baik adalah penulis yang mampu menghadapi tantangan didepannya yang akan slalu siap menerima kesempatan yang diberikan kepada mereka, penulis yang selalu berlatih untuk berbicara dengan bahasa penanya menjadi sebuah tulisan agar dapat dibaca oleh orang lain tentunya dengan struktur bahasa yang baik, tanpa distorsi makna yang sampai kepada pembaca nya.
Menulis itu perlu latihan,latihan dan latihan yang tak mengenal lelah. Berlandaskan kemauan keras didalamnya. Teruslah menulis secara konsisten dan lakukan menulis tersebut berulang – ulang (terus menerus) hingga kita menjadi mahir menulis.
Untuk menjadi sukses dibutuhkan 1 % Bakat dan 99% kerja keras , jadi selama kita mau bekerja keras maka kita bisa menjadi sukses dimasa depan.
Materi perkuliahan online kali ini sangat menarik mengingat banyak pertanyaan dari para peserta perkuliahan.
Pertanyaan dari para peserta kuliah online hari Senin 6 Juli 2020 diantaranya ialah;
1. Assalamualaikum Mas Edi. Makasih atas ilmunya malam ini. Izin bertanya, adakah email khusus untuk mengirimkan naskah??? (Aam Nurhasanah Lebak Banten)
Email yang bisa digunakan untuk mengirimkan naskah bisa ke edis.mulyanta @gmail.com
2. Mohon maaf bapak pertanyaan saya adalah buku tentang apa saat ini yg banyak dibutuhkan masyarakat?(Siti Fatimah).
Buku yang tidak lekang oleh jaman adalah 1. Buku Pelajaran 2. Buku Anak 3. Buku Teks 4. Buku Motivasi dan Agama 5. Buku FIksi
Oh ya tidak lupa ni info dari penerbit Andi dalam waktu dekat ini
Insya allah dalam bulan-bulan ini kanal ebook mereka bisa mulai di luncurkan, dan saya mendoakan Semoga lolos uji ya bapak, Aminš¤², sehingga nanti karya kami semua bisa terpampang nyata. Selalu ada kemudahan untuk setiap niat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Masukannya