1. Lentera Hati
Musnahkan mimpi yang membelenggu
Sekedar bercerita
Ragu setelah itu,
Tegak dudukmu,
menarik selimut
Siluet lentera mulai mengintip
Putih tulang mu
Tetap dingin dan kokoh
Panas kan lentera-lentera itu
Terangi setiap sudut kamar nan gelap
Bisa ku lari meraih mu???
Tanpa takut akan kesalahan ku
Lentera itu bercerita
Dia saksi bisu
Hubungan tanpa ikatan
Dan dia menjadi bisu setelah itu
Namun lentera tetaplah lentera
Walau dia begitu cantik dan bercahaya
Karna setelah pagi dia bukan apa-apa
Hanya benda mati yang cantik
Dan itu tak berpengaruh untuk mu
Nyalakan lentera penghangat jiwa
Sebab rindu kan bertemu malam
Dan kuingin berada dalam dekapan mu
Boleh kah itu???
Kembali lelap tanpa mimpi
Hanya melihat mu
Dan itu cukup untuk ku.
2. Cahaya
Seperti kaca yang berkilauan
Tersapu mentari pagi yang indah
Panah dewa dewi menembus jantung pagi
Mempesona jiwa
Tapi memandang mu tetap membuatku luka
Seperti awan yang saling menyapa
Terbawa angin hingga menepi dan menyentuh
Hatiku mengeras
Bersama siang yang panas
Aku tak betah di cintaimu dalam diam
Aku ingin teriak
Tapi entah percuma saja
Sebab kau tuli dan buta
Dan aku muak berbagi cerita
Tentang mimpiku semalam...
Cahaya kembali keperaduan
Berpadu terbenam oleh kedamaian malam
Larut ku akan nuansa
Suasana romantis yang Maya
Segitukah aku ingin di cinta???
Hingga semua yang terlihat adalah surga
Meskipun kau ancaman yang memabukkan
Tetap ku cinta karna kau takdir Tuhan
3 Hasrat ku
Dunia tahu...
Semua keindahan itu digilai
kebahagiaan slalu dikejar
Dan airmata harus dihindari
Derita hidup itu menakutkan
Hasrat ku
Aku tahu
Hidup itu harus dinikmati
Janji Tuhan itu benar
Hidup boleh semaunya
Tapi kelak dipertanggung jawabkan
Lalu kau akan kemana itu terserah jalan yang kau pilih...
Hasratku
Dimana aku
Kenapa hidup menghampa
Kapan aku kembali
Ibu bapak hanya pemanis perjalanan
Lalu pergi menjelang fajar esok hari
Membawa serta embun di pagi hari
Bebas
Aku bebas menjadi apa saja
Menjadi diri sendiri
Tanpa takut direndahkan
Tanpa takut ditinggal kan
Jika kau tak suka silahkan pergi
Bebas
Ini hidup ku
Deritaku, aku yang rasa
Sakit ku, aku yang jalani
Lalu dimana hak mu mencampuri?
Bebas
Aku tak pernah mencampuri hidup mu
Keputusan ada ditangan mu
Dan aku tak perduli itu
Bebas
Ini hidup ku
Dan aku bahagia
Walau dengan tertawa
Dan kau tak perlu tahu kenapa?
Walau dengan menangis
Dan kau pun tak perlu tahu mengapa.
Jemari ku melingkari jemarimu
Dan mari kita bercerita tentang hidup mu
Ku kan Setia mendengar
Sampai waktu pun ikut terlelap
Tak ada waktu yang bisa berkisah
Tentang sikap yang mulai meng acuh
Hanya karna jarak yang memisah
Dan kau tambah sibuk saja
Kenangan bersama lekat dalam ingatan
Meski hanya sekedar tawa mu
Sahabat, ku rindu engkau?
Pada kenangan yang tak seberapa
Yang pernah ditinggalkan waktu untuk kita
(Melati Berduri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Masukannya