Minggu, 05 Juli 2020

Puisi Lentera Hati

1. Lentera Hati 

Panggil lelap mu
Musnahkan mimpi yang membelenggu
Sekedar bercerita 
Ragu setelah itu,

Tegak dudukmu,
 menarik selimut 
Siluet lentera mulai mengintip
Putih tulang mu
Tetap dingin dan kokoh

Panas kan lentera-lentera itu
Terangi setiap sudut  kamar nan gelap
Bisa  ku lari meraih mu???
Tanpa takut akan kesalahan ku

Lentera itu bercerita 
Dia saksi bisu 
Hubungan tanpa ikatan
Dan dia menjadi bisu setelah itu

Namun lentera tetaplah lentera
Walau dia begitu cantik dan bercahaya
Karna setelah pagi dia bukan apa-apa
Hanya benda mati yang cantik
Dan itu tak berpengaruh untuk mu

Nyalakan lentera penghangat jiwa
Sebab rindu kan bertemu malam
Dan kuingin berada dalam dekapan mu
Boleh kah itu???
Kembali lelap tanpa mimpi 
Hanya melihat mu 
Dan itu cukup untuk ku.
 
2. Cahaya
Seperti kaca yang berkilauan
Tersapu mentari pagi yang indah
Panah dewa dewi menembus jantung pagi
Mempesona jiwa
Tapi memandang mu tetap membuatku luka

Seperti awan yang saling menyapa
Terbawa angin hingga menepi dan menyentuh
Hatiku mengeras 
Bersama siang yang panas 
Aku tak betah di cintaimu dalam diam

Aku ingin teriak 
Tapi entah percuma saja
Sebab kau tuli dan buta
Dan aku muak berbagi cerita 
Tentang mimpiku semalam...

Cahaya kembali keperaduan
Berpadu terbenam oleh kedamaian malam
Larut ku akan nuansa 
Suasana romantis yang Maya
Segitukah aku ingin di cinta???
Hingga semua yang terlihat adalah surga
Meskipun kau ancaman yang memabukkan
Tetap ku cinta karna kau takdir Tuhan


3   Hasrat ku
Dunia tahu...
Semua keindahan itu digilai
kebahagiaan slalu dikejar
Dan airmata harus dihindari
Derita hidup itu menakutkan

Hasrat ku 
Aku tahu 
Hidup itu harus dinikmati
Janji Tuhan itu benar
Hidup boleh semaunya 
Tapi kelak dipertanggung jawabkan
Lalu kau akan kemana itu terserah jalan yang kau pilih...

Hasratku
Dimana aku
Kenapa hidup menghampa
Kapan aku kembali 
Ibu bapak hanya pemanis perjalanan 
Lalu pergi menjelang fajar esok hari
Membawa serta embun di pagi hari

4. Bebas

Bebas 
Aku bebas menjadi apa saja
Menjadi diri sendiri
Tanpa takut direndahkan 
Tanpa takut ditinggal kan
Jika kau tak suka silahkan pergi 
Bebas
Ini hidup ku
Deritaku, aku yang rasa
Sakit ku, aku yang jalani
Lalu dimana hak mu mencampuri?

Bebas
Aku tak pernah mencampuri hidup mu
Keputusan ada ditangan mu
Dan aku tak perduli itu

Bebas
Ini hidup ku
Dan aku bahagia
Walau dengan tertawa
Dan kau tak perlu tahu kenapa?
Walau dengan menangis
Dan kau pun tak perlu tahu mengapa. 
 5. Sahabat

Jemari ku melingkari jemarimu
Dan mari kita bercerita tentang hidup mu
Ku kan Setia  mendengar 
Sampai waktu pun ikut terlelap

Tak ada waktu yang bisa berkisah 
Tentang sikap yang mulai meng acuh
Hanya karna jarak yang memisah
Dan kau tambah sibuk saja

Kenangan bersama  lekat dalam ingatan
Meski hanya sekedar tawa mu
Sahabat, ku rindu engkau?
Pada kenangan yang tak seberapa 
Yang pernah ditinggalkan waktu untuk kita
 by .Melberd Novi 
(Melati Berduri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Masukannya

Waktu

Waktu berlalu Tinggalkan pedih perih Bila ingat kenangan lalu Tak menentu kemana hati melangkah  Tak terasa banyak hal yang sudah kulalui  B...