Sabtu, 27 November 2021

JURNAL MINGGUAN KE 14

 Jurnal Mingguan Ke 14

Model Connection, Challenge, Concept, Chance (4C)

Oleh : Novi Puspitasari, S.Pd

Minggu ini kami Calon Guru Penggerak belajar tentang pembelajaran sosial emosional. PSE ini sungguh pelajaran yang sangat menarik sekali buat saya. Mengapa?
Karna pembelajaran sosial emosional ini langsung menyentuh kedalam kondisi kejiwaan siswa (emosi dan sosial).

Program guru penggerak hadir bukan hanya memberikan materi seputar bagaimana kita menanamkan ilmu pengetahuan secara kasat mata yang langsung bisa diraih oleh anak lewat prestasi akademik, penghargaan dan piala-piala kemenangan.  Tapi PGP hadir dengan bagaimana seorang guru dapat membangun siswa didik secara utuh baik lahir dan bathinnya. Bukan hanya sekedar mengisi otak siswa dengan ilmu  pengetahuan teoritis tapi juga kejiwaan yang siap dan taktis. Bagaimana hati dan pikiran siswa didik dibentuk dan dikuatkan kearah kematangan diri (self maturity) baik kepribadian, sosial dan emosionalnya. Bagaimana fisik dan jiwa yang masih muda (Anak-anak) itu dilatih untuk mengenali diri, mengolah, membangun relasi dan empati serta bertanggung jawab akan keputusan yang diambil.

Connection 👉 Keterkaitan dengan peran saya sebagai guru

Sejalan dengan materi yang diberikan dalam pembelajaran sosial emosional ini (PSE).  Saya sudah sering menyampaikan kepada siswa bagaimana seharusnya siswa didik melihat kehidupan yang mereka hadapi sekarang.  Bagaimana kerasnya kehidupan yang saat ini dijalani anak.  Tawa dan airmata akan selalu akan datang beriringan. 

Pengalaman saya saat saya kecil tidak ada guru yang mengajarkan saya bahwa hidup itu keras, kamu akan bertemu dengan hal-hal yang rumit dalam hidup mu maka kamu harus begini. Sama sekali tidak ada yang mengajarkan akan hal itu. Hingga pada saat sebelum remaja pun saya dikagetkan dengan bermacam masalah dan saya saat itu tidak siap. 

Seorang anak dengan kepolosan serta minimnya pengalaman  akan hidup kadang membawa mereka terjerumus ke hal-hal yang keliru. Dari pengalaman itu mendorong saya untuk memaksimalkan peran saya sebagai pemimpin pembelajaran yang mampu memberikan arahan kepada siswa didik tentang bagaimana menghadapi hidup, mengenali emosi mereka sejak dini dan mampu menahan emosi.

Dan setelah mempelajari materi pembelajaran sosial emosional dari guru penggerak saya menjadi semakin mempunyai banyak gambaran bagaimana menanamkan keterampilan sosial emosional dalam diri siswa. Bagaimana penerapan 5 Kompetensi Sosial Emosional dalam kelas. Ada tambahan ilmu dan penguatan tersendiri bahwa apa yang selama ini telah saya lakukan adalah benar dan perlu saya tingkatkan lagi setiap saat baik secara rutin, terintegrasi dan  protokol kelas maupun sekolah.

Challenge 👉 Tantangan kedepannya ialah 


Tujuan Pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.  

"Tantangannya bagi saya adalah bagaimana siswa didik bisa selamat dan bahagia"
Bagaimana cara saya sebagai seorang guru membuat siswa didik saya selamat dan sejahtera

Lewat Pembelajaran Sosial Emosional saya ingin membentuk siswa didik yang mampu mengenali dirinya dan mampu mengolah emosinya. Bisa terbuka terhadap orang lain, belajar mengambil keputusan dalam hidup mereka secara sadar dan bertanggung jawab.

Concept 👉 Konsep yang bisa dipegang 

Bahwa manusia itu adalah khalifaf artinya kita semua adalah pemimpin bagi diri sendiri, bagi orang lain dan bagi sesama demi kemaslahatan seluruh umat didunia. Terlepas dari kita mampu atau tidak, miskin, kaya ataupun punya kesempatan atau tidak. Kita harus bisa membuka kesempatan untuk berguna bagi alam semesta. Terlepas apa yang mampu kita berikan kecil maupun besar. "Ada kepedulian maka kehidupan tetap akan ada. Semakin sedikit yang peduli maka kehancuran itu akan datang".
Konsep ini akan tetap saya pegang mau saya sebagai apapun. Baik saat menjadi calon guru penggerak ataupun setelah menjadi guru penggerak.

Change 👉 Perubahan

Perubahan yang terjadi dalam diri saya ialah saya menjadi lebih berani untuk maju dan memikul tanggung jawab. Tapi tidak lupa saya harus memilih dan memilahnya apakah baik untuk dilakukan atau tidak, dikaji secara seksama demi hal yang lebih baik lagi dan demi kebaikan bersama.

"Tidak semua orang peduli dengan kita tapi bukan berarti kita tidak memperdulikan semua orang"






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Masukannya

Waktu

Waktu berlalu Tinggalkan pedih perih Bila ingat kenangan lalu Tak menentu kemana hati melangkah  Tak terasa banyak hal yang sudah kulalui  B...