Selasa, 11 Agustus 2020

Pengalaman Menerbitkan Buku Bersama Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd.

Pengalaman Menerbitkan Buku Bersama Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd


Malam Senin, 10 Agustus 2020
Bersama kita larut dalam pengalaman Menerbitkan buku, semoga dengan membaca pengalaman orang lain kita semua bisa mengambil banyak manfaat didalamnya. Sebelum mengarah lebih jauh, alangkah baiknya kita membaca sebuah kisah berikut:


TIMBANGAN EMAS TIDAK LEBIH BERHARGA DARI EMAS NYA

Dalam sebuah diskusi, seorang murid bertanya kepada guru nya, 

Murid : "jika memang benar para guru adalah orang orang pintar, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia,  pengusaha sukses, dan orang orang kaya raya itu? 

Gurunya tersenyum bijaksana, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan. 

Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan  berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram". 

"Berapa harga emas seberat itu? "

Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab, 

"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah". 

Guru : " Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepada mu membawa timbangan ini dan ingin menjual nya seharga itu, adakah yang bersedia membeli nya? "

Murid terdiam sejenak!, merasa mulai mendapatkan sedikit pencerahan dari sang guru, lalu ia berkata : "timbangan emas tidak lebih berharga dari emas nya, saya bisa mendapatkan timbangan ini dengan harga dibawah dua juta rupiah!, mengapa harus membayar sampai 4 milyar? " 

Guru menjawab : " Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasi mu, kalian lah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar pengetahuan mu. "

"Jika ada seseorang datang kepada mu membawa sebongkah berlian ditangan kanan nya dan se ember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : "ditangan kiri ku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kanan ku ini,  tanpa keringat ini, tidak akan ada berlian, maka beli lah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"

"Apakah ada yang mau membeli keringat nya? "

"Tentu tidak." 

"Orang hanya akan membeli berlian nya dan mengabaikan keringat nya. 
Biarlah kami, para guru menjadi keringat itu, dan kalian lah yang seharusnya menjadi berlian nya. "

Sang murid menangis, ia memeluk guru nya dan berkata : "wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlas nya, kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kepintaran kami, setiap kilau permata kami, ada tetes keringat mu... 

Guru berkata : " Biarlah keringat itu menguap, menuju alam hakiki disisi ilahi rabbi, karena hakikat akhirat lebih mulia dari segala pernak pernik dunia ini, mohon jangan lupakan nama kami dalam doa kalian. "
Selamat malam sahabat-sahabatku, guru-guru luar biasa Indonesia.

Cerita diatas membuat saya terharu, begitu mulia hati seorang guru yang mendedikasikan umurnya untuk mengajar dan mendidik. Keringat yang mereka cucurkan bernilai ibadah dihadapan Allah SWT. Sungguh penghargaan yang luar biasa dari kita jika kita mau sekedar mengingat jasa guru-guru kita terdahulu. 

     Yulius Roma Patandean, S.Pd, biasa dipanggil Pak Roma, sosok yang baru-baru ini merayakan hari kelahirannya yang ke 36 tahun, tepatnya pada 6 Juli kemarin.
(Happy Birthday to Mr. Roma, wish you can be success in the future, wise, and happy to your life: Selamat Hari Lahir Pak. Roma, Semoga Bapak bertambah sukses dimasa yang akan datang, Bijaksana dan Bahagia selalu dalam hidup) Amin.
Beliau adalah seorang guru yang mengajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja dari mulai tahun 2015 sampai sekarang.
Adapun pengalaman Pak. Roma selain mengajar diantaranya: 
1. Pernah menjadi Juri dalam Lomba English Debate Tingkat SMA.
2. Pernah menjadi Juri dalam lomba English Story Telling contest ( Lomba Bercerita dalam bahasa Inggris) tingkat SMP, Kab. Tana Toraja.
3. Terkadang menjadi dosen tidak tetap di Fakultas  Ekonomi Universitas Kristen Toraja Indonesia. 
4. Menjadi Tutor di Universitas Terbuka
(UT).
5. Fasilitator Belajar di Yayasan Terampil Indonesia.
Selain itu beliau juga mempunyai tugas tambahan lain yang sampai saat ini masih diembannya dengan penuh tanggung jawab, yaitu:
1. Sebagai Wakil Sekretaris PGRI Kabupaten Tana Toraja.
2. Sekretaris Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Tana Toraja.

Prestasi yang diraih oleh Pak.Roma diantaranya ialah:
1. Guru Berprestasi Tingkat SMA Kab. Tana Toraja (2016) 
2. Medali Perunggu Lomba Kreatifitas Guru PORSENI PGRI Provinsi Sulawesi 
Selatan (2017).

Inilah Foto Beliau,
Kalau ada yang berniat ingin tahu lebih jauh tentang beliau bisa lewat om google. Clic - clic dibawah ini 👇,ya !
HP/WA.    : 0813 5563 2823 
Email        : romapatandean@gmail.com 
Facebook : Yulius Roma Patandean 
YouTube   : Roma Patandean 
Instagram : romapatandean 
Blog : https://romadean.blogspot.com 
https://romapatandean.wordpress.com 

Baik teman-teman sahabat menulis, kita lanjut kemateri kita, ya !

Bagaimana Pak Roma akhirnya bisa menerbitkan buku di Penerbit Mayor?

Berawal dari amanat atau tanggung jawab yang diberikan oleh PGRI Kab. Tana Toraja kepada beliau untuk mengikuti Rakornas Virtual PGRI. Pada kegiatan tersebut beliau mengenal guru blogger hebat kita, Bapak Wijaya Kusumah yang biasa disapa Omjay. Saat itu beliau hanya mengenal Omjay lewat undangan pelatihan belajar menulis lewat grup WA. Beliaupun mendaftar dan bergabung di grup 8 dan grup 9.

Pada satu kesempatan pemateri pelatihan yang bernama Prof. Richardus Eko Indrajit memberikan sebuah tantangan menulis buku dalam waktu satu minggu. Prof Eko pun bertanya, "Apakah pak Yulius mau menulis bersama saya?", Dan jawaban
Beliau pasti sama dengan Mba.There (Ya/ Saya mau, saya bersedia) kira-kira seperti itulah eksekusi jawabannya.😁
Berbicara tentang proses menulisnya pun persis sama seperti yang dijalani Mba There, seperti perbanyak referensi, disiplin dalam menulis, konsisten dan mempunyai tekad yang bulat. Sebuah tekad yang bulat sehingga mampu menghasilkan sebuah buku dalam waktu satu Minggu.

Salut sama Prof. Richardus Eko Indrajit.
And The best appereance for Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. dan Mba Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD atas Konsistensinya dalam menulis hingga akhir. Menyibukkan diri dengan menghasilkan suatu karya jauh lebih bermanfaat dan bijak dalam mengisi hari-hari. 

Kembali lagi ke pengalaman Bapak Roma,
Ketika Penerbit ANDI mengumumkan bahwa naskah yang beliau tulis lolos untuk diterbitkan. Beliau menangis.
Rasa bahagia dan ucapan terimakasih langsung beliau ungkapkan dengan menghubungi Bapak Prof.Eko." Terimakasih, Bapak''.Tutur beliau.
(Jadi terharu mendengarnya, saya turut  berbahagia, Pak. Roma, Selamat).
 
Sedikit Motivasi Menulis dari Bapak Roma:
Ada sebuah istilah yang sudah tidak asing lagi dikalangan pemuda kita
Yaitu CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali). Bapak Roma mengambil istilah tersebut untuk memotivasi diri dalam kegiatan menulis beliau, mengapa? Biar gampang diingat saja sih,"Kata Pak.Roma".
Semudah mengingat namamu, kan Pak.Roma?😊
CLBK
C: COBA
L: LAKUKAN
B: BUDAYAKAN
K: KONSISTENSI
seseorang yang aktif dalam aktifitas menulis tentu sudah tidak asing lagi dengan kata-kata motivasi diatas.
Coba, Lakukan, Budayakan, dan Konsistensi.
Sungguh urutan 4. kata yang mengandung motivasi besar didalamnya.

COBA
Try: Mencoba.
Anda ingin tahu sampai dimana kemampuan anda? Maka cobalah!
Tanpa mencoba anda takkan pernah tahu, sampai dimana kemampuan anda sebenarnya. Tak ada satu pun usaha yang berhasil jika tidak dicobanya lebih dahulu. 
Setiap tawaran pekerjaan dan amanah yang diberikan, jarang ditolak oleh Pak Roma, selama itu ada kaintannya dengan dunia mengajar. Begitu juga dalam hal menulis dan membangun ide hingga membentuk kalimat demi kalimat.
Walau terkadang untuk mulai menulis itu susah, beliau tetap lakukan tentunya dengan cara dipaksa. Mencoba berulang-ulang akan melatih kita memproduksi untaian kata-kata yang menghasilkan kalimat bermakna.

LAKUKAN

Ketika kita sudah mencoba, telah menemukan rasa dan keunikan tulisan kita, maka harus terus dilakukan agar ide kita tidak mengendap seiring berlalunya waktu. Jika ada kendala, dan kita berhenti menulis saat itu, maka saat itu juga semangat menulis kita berhenti. Terkadang kegiatan menulis juga harus dipaksa Karna dengan sedikit memaksa diri untuk menulis maka kegiatan menulis kita takkan berhenti begitu saja. Menulis apa saja, intinya harus ada sesuatu yang tersimpan di draft tulisan blog ataupun tersimpan di laptop.

BUDAYAKAN

Menulis harus menjadi budaya kita. Menjadi bagian dari cara hidup kita. Menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Jadi, budayakan menulis, sehingga menjadi panggilan beraktifitas setiap hari.

KONSISTEN

Tak ada karya yang terselesaikan dengan baik tanpa konsistensi. Konsisten dalam menulis adalah misi untuk mencapai visi seorang penulis, yakni menghasilkan sebuah karya tulisan yang bisa memberi inspirasi bagi banyak orang. Bagaimana cara beliau agar tetap konsisten dalam menulis ?  
Yaitu dengan memaksa diri untuk menulis setiap hari, minimal menulis tugas untuk siswa di blog atau upload gambar. Selain itu, beliau aktif membeli buku secara online. Jika beliau kesulitan mengembangkan ide, maka beliau cari bukunya di OLSHOP. 

Jadi, jangan takut CLBK, namun nikmatilah prosesnya dan syukuri hasilnya. Tutur Bapak Roma.

Beliau menutup materi belajar kali ini dengan sebuah pesan: 
Menulis adalah proses kehadiran kita untuk membawa kabar baik tentang ilmu kehidupan. 
Apa pun yang kita tulis pastinya ada hubungannya dengan proses hidup kita. 

Sekian sekelumit pengalaman menerbitkan buku bersama Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. 
Sekali lagi kami para peserta
Menulis online bersama Omjay menghaturkan terima kasih.
Thank you so much.🙏

RESUME KE: 18
Nama: Novi Puspitasari,S.Pd
Instansi: SDN 55 DARA KOTA BIMA.




4 komentar:

  1. semoga kita bisa belajar menulis dari pak Roma yang luar biasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bapak, menulis adalah menyampaikan ilmu kehidupan kepada sesama.

      Hapus
  2. cerita di awal tulisan ini dan resumenya sama-sama menggugah...mantap bu

    BalasHapus
  3. Iya makasih Bu🙏, semoga tetap konsisten itu yang terpenting.

    BalasHapus

Komentar Masukannya

Waktu

Waktu berlalu Tinggalkan pedih perih Bila ingat kenangan lalu Tak menentu kemana hati melangkah  Tak terasa banyak hal yang sudah kulalui  B...