Selasa, 14 Juli 2020

Menulis bagaikan separuh jiwa saya

KENAPA SAYA SENANG MENULIS
Bapak Jumanto, begitu beliau dipanggil. Ketua PGRI Rembang Jawa Tengah. Isi materi nya malam ini, Senin 13 Juli 2020
kembali  mengingat kan saya akan pengalaman pribadi saya di masa  awal mula saya belajar  menulis. Pengalaman menulis kreatif beliau berawal dari menulis puisi. Seperti hal nya saya, menulis puisi adalah bagian dari perjalanan yang mengisi hidup saya, separuh nafas yang menjadi teman penghibur yang setia menemani cerita suka dan duka. Jika yang lain bisa bercerita dengan mudah tentang keluh kesah hidup nya kepada siapapun maka beda dengan saya,  saya pribadi  yang tertutup kala itu, gadis kecil yang hanya berteman pena dan secarik kertas putih dibalik pintu kamar, bercerita tanpa suara, tertawa dan bersedih melalui goresan pena, berbagi kisah  hingga terlelap. Dalam sehari saya bisa menulis 1 buah buku puisi . Di dalam nya saya luapkan  semua unek-unek, keluh dan kesah. Bersyukur saya bisa mengalihkan pikiran saya kearah yang positif, tidak merugikan orang lain dan diri sendiri dengan cara menulis. Kalau saya tidak mengenal menulis, saya tidak tahu jalan keluar  seperti apa yang akan saya pilih, mengingat saya adalah korban perpisahan kedua orangtua . Anak pendiam, kuper, lugu dan ditambah lagi saya perempuan.

Bagi saya menulis itu harus dengan 
1. JUJUR, jujur pada diri sendiri sehingga menghasilkan tulisan yang jujur untuk dibaca oleh orang lain.
2. IDEALIS, memiliki rasa ke AKUan tapi juga tidak melupakan kepentingan orang banyak. 
Dengan menulis membuat hati menjadi sedikit tenang, ada kebahagian didalam nya. Bapak Jumanto mengatakan bahwa motivasi seorang penulis yang terakhir dan yang paling tinggi  ialah motivasi senang. Perasaan senang  membuat kita menikmati setiap proses menulis yang kita lakukan, senang disini, menurut saya adalah hal terpenting dalam menciptakan  sebuah tulisan yang memiliki ruh penulis didalamnya.  Jika kita menulis dengan perasaan senang maka kita juga bisa menghasilkan tulisan yang berbobot dan bernilai jual di pasaran karna ada hasrat yang kuat yang disampaikan penulis didalam nya.

MENJADI PENULIS ITU HEBAT! Mengapa ?
Bapak Jumanto Ketua PGRI Rembang Jawa Tengah adalah orang hebat dan beliau adalah Penulis, Bapak Wijaya Kusumah Ketua Persatuan Guru  Blogger seluruh Indonesia juga orang hebat dan beliau juga Penulis , Dr. Ngainun Naim, Bapak Agus Subardana, Bapak Edy S. Mulyanta Mereka semua adalah Penulis. Dan saya berharap, InsyAllah bisa menjadi seorang Penulis hebat seperti mereka. Walaupun saya hanya seorang guru biasa, datang dari tempat yang biasa saja dan dari keluarga yang terpecah, tapi saya mencoba menjadi Sesuatu, dengan mencintai hal-hal yang saya senangi dan mengerjakannya dengan penuh semangat dan kerja keras.

Terimakasih  saya ucapkan kepada Bapak Baharudin selaku penilai bahan DUPAK untuk kenaikan pangkat saya, yang sudah menghubungkan saya dengan Kumpulan orang-orang hebat di dalamnya. Perkumpulan orang yang senang menulis. Kita bercerita panjang lebar saat pertama kali bertemu, penilaian pertama saya ketika bertemu Pak Bahar ialah beliau orangnya sangat baik , low profile, bersahabat dan terbuka. Beliau sangat open pada orang baru yang beliau kenal. Pada saat beliau bercerita tentang kesenangannya dalam dunia menulis, membuat saya sangat tertarik. Begitu antusias saya mendengar semua penjelasan beliau tentang hobi nya. Kami mengobrol panjang lebar, saling bertanya, hingga waktu tak terasa berlalu begitu saja. Lalu pada akhirnya beliau memperkenalkan saya dengan komunitas menulis online Omjay. Bertemu secara tak langsung dengan Bapak guru Blogger Indonesia Bapak Wijaya Kusumah. Rasanya senang sekali.

Pengalaman pertama saya sebelum bergabung menulis dalam kelas menulis online Omjay, ialah harus mempunyai blog. Padahal, Saya belum mempunyai blog pada saat itu. Walaupun, sebenarnya sudah jauh-jauh hari saya minta suami untuk membuat blog tapi karna beliau lupa akhirnya tak jadi-jadi blognya padahal saya senang sekali menulis puisi. Nah, Kebetulan sekali saya ikut kelas menulis online, secara tidak langsung kelas ini adalah tonggak sejarah awal bagi saya mempunyai blog sendiri, dan blog saya bernama https://novimelberd.blogspot.com. Pemilihan nama Melberd sendiri adalah nama panggilan saya dalam dunia menulis, Melberd berarti melati berduri. Kok melati berduri, mengapa? Sejak 2002 saya menggunakan nama itu sebagai nama panggung saya karna saya juga pemain teather.  Melati adalah bunga kebanggaan Indonesia, putih dan suci , saya berharap saya memiliki pribadi hati yang suci, bersih dan harum seperti melati. Berduri sendiri saya pilih karna saya ingin menunjukkan bahwa saya tidak gampang di ganggu, di tindas, saya bisa melindungi diri saya dengan duri-duri yang saya miliki, dan kenapa harus bunga melati? kan ada mawar?  Karna melati itu kecil dan rimbun seperti saya orang kecil tapi memiliki hati yang luas, InsyAllah, (Amin ya Robbal alamin). 

Setelah saya bergabung dengan komunitas menulis Omjay, saya mulai aktif menulis lagi, mendapat banyak pengetahuan baru dan mendengar pengalaman orang-orang seputar karir menulis mereka. Mengetahui sedikit tentang seluk beluk penerbitan yang merupakan bisnis yang bernilai ekonomi, serta mempunyai teman-teman baru sesama blogger yang suka menulis dalam dunia maya. Saya percaya pertemuan yang terjadi antara kita semata karna izin Allah SWT. Sehingga  hobi yang sudah lama saya tinggalkan karna kesibukan mengajar, kembali lagi saya geluti karna kelas online ini. THANK YOU SO MUCH OMJAY DAN KAWAN-KAWAN. Saya percaya rencana Tuhan selalu akan indah pada waktunya.

Kembali lagi pada awal saya mulai menulis. Mulai menulis puisi yaitu sekitar tahun 2001, sejak berpulangnya Almarhum bapa tercinta, kembali kepada sang Pencipta. Saya merasa, saya hidup sendiri dengan  masalah hidup yang mulai berdatangan. Dulu saat orangtua saya lengkap, saya tidak pernah merasa memiliki masalah dalam hidup, kasih sayang selalu melimpah, saudara selalu ada disisi. Akan tetapi setelah perpisahan itu terjadi, saya dan ketiga saudara saya  terpecah,  saya terhempas di dunia yang tak pernah saya bayangkan sebelum nya. Seorang gadis, polos nan lugu dikagetkan oleh kenyataan hidup yang sebenarnya pahit. 
Menulis menjadi bagian hidup saya yang tidak saya sadari kedatangannya tapi sangat berjasa dalam mengiringi masa remaja dan kedewasaan saya. Menulis membantu saya kuat melewati masa-masa tersulit dalam hidup saya sampai sekarang.  Jika saya mendapatkan masalah yang membebani hati,  saya selalu menulis, menuangkan segala kegundahan. Seketika hati menjadi plong. Prinsip saya biarlah hati sendiri yang tahu, orang lain tak usah tahu dengan masalah hidup kita. Tapi kenapa saya berbagi saat ini?  itu saya lakukan karna saya merasa sudah saatnya saya berbagi pengalaman hidup dengan orang lain. Saya sangat berharap, mudah-mudah pengalaman saya bisa menjadi pembelajaran buat orang lain yang mungkin mempunyai pengalaman yang sama seperti saya. Dan juga menjadi bahan saya untuk bercermin diri.
Mencari jalan keluar dari setiap masalah tidak seharusnya kepada hal-hal yang merugikan. Banyak hal positif yang bisa kita lakukan, salah satu nya dengan menulis. Contoh jika anda sedang ada masalah, maka:
1. Ambil kertas atau buku
2. Tulis unek-unek / masalah mu.
3. Bacalah kembali tulisan itu.
4. Menangislah jika perlu
5. Simpan tulisan mu.
Awal menulis saya yaitu tahun 2001, tapi hanya menghasilkan karya puisi yang terbit di media lokal daerah, berbeda dengan Bapak Jumanto mengawali karir menulisnya pada tahun 2004 dan pada saat itu beliau sudah mampu menulis puisi dan menerbitkan 8 buku ajar (Hebat). Walaupun pada prosesnya berawal karna sebuah tantangan dari guru besarnya sekaligus orang yang telah dianggap seperti orangtua nya sendiri oleh beliau, yaitu Bapak Dr.Sarwiji Suwandi.  Sebuah tantangan yang berakhir manis dengan dihasilkan nya delapan buku ajar, 3 buku ajar untuk SMP dan 5 buku ajar untuk SMA. Yang membuat saya salut sama Bapak Jumanto ialah beliau mampu menyelesaikan satu tulisan buku ajarnya kurang lebih 2 minggu. Nah saya kapan ??? (Mudah-mudahan, Aminin saja siapa tahu ada malaikat lewat). 

KENAPA SAYA SENANG MENULIS ?
Karna bagi saya sebuah tulisan itu tidak akan menghakimi saya, tidak akan meninggalkan atau pun membuat saya sedih, justru dia akan mendengarkan saya tanpa ngedumel. Menulis adalah sebuah anugrah terindah yang telah diberikan  oleh Allah SWT untuk saya. Untuk pak Jumanto, Pak Wijaya, Pak Bahar, Pak Ngainun, Pak edy  dan semua penulis lainnya. 
Menulis itu mudah (Statement Bapak Jumanto), tentunya pengalaman panjang menulis telah membawa beliau pada satu kesimpulan bahwa menulis itu mudah. Saya mencoba mencerna kata tersebut. Menulis itu mudah dan kita bisa mendapatkan kenikmatan setelah menyelesaikan tulisan kita.
Saya mencoba mempercayai dan mengakui, bahwa menulis itu mudah, mengapa? Karna dengan nya kita akan sangat mudah mendapatkan Sahabat dan jutaan teman. Sahabat disini adalah  kertas dan pena sedangkan  jutaan teman  disini adalah teman-teman blogger, teman guru seluruh Indonesia atau bahkan seluruh orang dipenjuru dunia (orang yang membaca karya kita).
Menulis itu akan menjadi mudah jika kita melakukan hal-hal yang memudah kan kita, seperti:
1. Ada ide langsung tulis, tidak perlu berpikir terlalu dalam.
2. Kreatifitas menulis seseorang akan tetap membara tentunya dengan memiliki motif. Seperti dalam filsafat Jawa Cari Jenang, Cari Jeneng, Cari Senang.
3. Kalau nanti kita sudah mahir menulis, tulisan kita mengalir lancar dan menjadi lebih baik lagi. Cobalah menulis dengan mengikuti arah calon pembaca kita. Menulis untuk tujuan dan pembaca tertentu, misalnya untuk anak TK, SD, SMP, SMA atau bahkan untuk Umum.  Lihatlah UU Perbukuan No.13 Tahun 2017. Semoga wawasan kita kian bertambah, ya!.
Para penulis hebat semua nya, fokuslah menulis, awali dengan menulis Non Buku pelajaran,  kenapa ?.
Agar kita leluasa menuangkan ide dan gagasan yang berada dalam pikiran kita.
Menulis itu mudah, ide ada dimana-mana. Inspirasi akan muncul sewaktu- waktu. Apabila ada ide/inspirasi disaat kita dalam keadaan sibuk maka tulislah pokok-pokonya saja yang selanjutnya bisa di tulis dalam bentuk outline.

Membuat tulisan memiliki ruh itu sangat gampang, yang terpenting kita harus senang dulu untuk menulis, lakukanlah dengan hati niscahya hasilnya akan sampai ke hati para pembaca juga.

PENULIS KREATIF ATAU KREATIF MENULIS ?
Maka saya memilih untuk menjadi penulis yang slalu belajar, mengapa ?
Kreatifitas itu tak berbatas, tak beruang  tapi terikat norma dan aturan, sedangkan sebagai seorang penulis, kita selalu punya cara sendiri dalam berbicara, lewat penanya, sudut pandangnya dan gaya bahasanya tak ada yang dapat mengikat inspirasinya, kecuali Idealismenya sendiri yang acapkali bertarung dengan permintaan pasar . Menulis adalah idealisme yang menunjukkan ke Aku-an tanpa harus melupakan kepentingan dan hak-hak orang lain didalam nya (pembaca).
Materi yang disampaikan Bapak Jumanto, mengingatkan saya bahwa apa yang sedang saya lakukan sekarang belum seberapa, jadi saya harus tetap menulis, menulis dan terus berlatih menulis. Menuntaskan perjalanan awal saya menulis, melewati dan menikmati  proses menulis dan sangat berharap memiliki ending yang membahagiakan.
  
Resume oleh : Novi Puspitasari,S.Pd
SDN 55 Dara Kota Bima
Hobby: Sangat cinta Menulis, Suka sekali menyanyi dan sangat bersemangat berakting.

8 komentar:

Komentar Masukannya

Waktu

Waktu berlalu Tinggalkan pedih perih Bila ingat kenangan lalu Tak menentu kemana hati melangkah  Tak terasa banyak hal yang sudah kulalui  B...